Tautan-tautan Akses

Amerika Kecam Lebih Keras Tindakan Suriah terhadap Demonstran


A 1978 file photo of Chechoslovakian dissident author Vaclav Havel. (AP)
A 1978 file photo of Chechoslovakian dissident author Vaclav Havel. (AP)

Deplu AS menuduh pemerintahan Presiden Bashar al-Assad melakukan tindakan biadab di Dara'a dan menyerukan agar kekerasan segera diakhiri.

Amerika meningkatkan kecamannya atas tindakan keras Suriah terhadap para demonstran, sementara organisasi Amnesty International mengatakan pemerintah Suriah menyiksa para demonstran yang ditahan.

Dalam retorika yang kian keras mengenai Suriah, Departemen Luar Negeri Amerika menuduh pemerintahan Bashar al-Assad melakukan tindakan biadab di Dara'a dan menyerukan agar kekerasan segera diakhiri dan aspirasi sah rakyat Suriah dipenuhi.

Dara'a yang terletak di Suriah bagian barat laut telah menjadi pusat keresahan anti-pemerintah. Puluhan warga sipil telah tewas di tangan pasukan keamanan sejak protes mulai meluas di Suriah akhir bulan Maret.

Pemerintah Suriah yang tadinya mengusulkan reformasi telah melancarkan pembersihan dan mengaku telah menahan sekitar 500 orang di Dara'a pada hari Minggu saja.

Penjabat Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, mengatakan kepada wartawan, para pejabat Amerika sangat risau karena laporan kredibel bahwa operasi pasukan keamanan Suriah di Dara'a menggunakan tank. Toner mengatakan, "Kami mendengar laporan bahwa pemerintah Suriah melakukan kampanye luas penahanan sewenang-wenang menarget kaum muda di Dara'a. Aliran listrik, komunikasi, dan layanan umum di kota itu juga sudah diputus selama beberapa hari dan situasi kemanusiaan di sana sangat gawat. Ini merupakan penghukuman kolektif terhadap warga sipil yang tidak bersalah."

Pekan lalu pemerintahan Obama memperketat sanksi yang sudah ada terhadap Suriah, memberlakukan pembatasan ekonomi terhadap para pejabat intelijen dan keamanan, termasuk adik presiden Assad yang memimpin sebuah divisi Angkatan Darat yang beroperasi di Dara'a.

Ditanya mengenai apakah Presiden Assad sendiri mungkin menjadi target sanksi Amerika, Mark Toner menjawab, opsi sanksi lebih lanjut tetap terbuka.

Organisasi Amnesty International mengatakan, Selasa, telah menerima laporan tangan pertama mengenai penyiksaan dan perlakuan buruk lain terhadap para tahanan sementara gelombang penahanan meningkat akhir pekan yang lalu. Direktur Advokasi Amnesty International T. Kumar mengatakan taktik pemerintah Suriah menunjukkan bahwa pemerintahan Assad menggunakan penumpasan total untuk menindas gerakan protes. "Selain pembunuhan masal menggunakan senjata berat terhadap para demonstran, kami kami dengar bahwa para demonstran yang ditahan karena melakukan protes tertib dihajar dan disiksa. Mereka mengalami kondisi penahanan yang sangat keras," ujar T. Kumar.

Pernyataan Amnesty International mengatakan para demonstran yang ditahan akhir-akhir ini disekap di lokasi yang dirahasiakan tanpa akses kunjungan pengacara atau anggota keluarga, sehingga meningkatkan kecemasan mengenai keselamatan mereka. Organisasi ini menambahkan telah menerima daftar 54 warga Suriah yang tewas, Jumat, sehingga seluruhnya 542 demonstran, penonton dan orang lain telah tewas dalam keresahan selama enam pekan terakhir.

Pekan lalu, Dewan Hak Asasi PBB mengutuk pelanggaran hak asasi di Suriah dan menyerukan agar dibentuk misi pencari fakta untuk melakukan penyidikan.

XS
SM
MD
LG