Tautan-tautan Akses

Begal Kembali Beraksi di Kota Bandung


Rizki Zaidan, mahasiswa ITB korban aksi begal yang mengalami luka bacokan di kepala dan kedua kakinya (Teja Wulan/VOA).
Rizki Zaidan, mahasiswa ITB korban aksi begal yang mengalami luka bacokan di kepala dan kedua kakinya (Teja Wulan/VOA).

Aksi begal kembali terjadi di Kota Bandung. Aksi pencurian dengan kekerasan yang terjadi baru-baru ini memangsa korbannya, seorang mahasiswa, di jalanan yang sepi dengan penerangan yang minim.

Aksi pencurian dengan kekerasan yang dikenal dengan aksi begal ini, terjadi di kawasan Jalan Taman Sari, Bandung. Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau ITB, Rizki Zaidan, menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Korban mengatakan, saat itu dia akan membawa tugas kuliah ke rumah kost sekitar pukul lima dini hari, dengan menggunakan sepeda motor. Saat melintas di kawasan Jalan Taman Sari yang sepi dan minim penerangan, korban yang ternyata sudah diikuti sejak dari kawasan kampus ITB, langsung ditodong dengan senjata tajam berupa samurai.

Korban sempat melarikan diri dengan memacu kendaraannya, namun pelaku yang berjumlah empat orang dan bersepeda motor tersebut terus mengejar sambil membacok korban dari atas sepeda motor yang melaju. Naas, korban yang sudah terluka kemudian menabrak trotoar sehingga jatuh dan tidak sadarkan diri.

Pada saat sedang tidak sadar itulah, pelaku membawa lari sepeda motor korban. Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka bacokan di kepala dan kedua kakinya. Korban akhirnya ditemukan oleh warga yang melintas dan segera dibawa ke Rumah Sakit Borromeus Bandung.

"Saya ikutin jalan, belum ada pikiran apa-apa. Di depan Sabuga-nya baru tiba-tiba saya ditodong pakai pedang (samurai). Mereka dua motor, saya satu motor. Saya oleng, sempat kabur sampai ke pertigaan Jalan Dayang Sumbi. Saya oleng, benar-benar oleng, lalu menabrak trotoar,” tutur Rizki Zaidan.

Aksi begal memang sempat meresahkan warga Kota Bandung beberapa waktu ke belakang. Pelaku begal yang pada umumnya beraksi pada malam hingga dini hari di lokasi yang sepi dan minim penerangan ini, tidak segan melakukan aksinya disertai dengan kekerasan sehingga melukai korbannya.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil akan meningkatkan kualitas keamanan kota dengan menambah pemasangan 88 CCTV dan penambahan petugas polisi di malam hari (foto: dok).
Walikota Bandung, Ridwan Kamil akan meningkatkan kualitas keamanan kota dengan menambah pemasangan 88 CCTV dan penambahan petugas polisi di malam hari (foto: dok).

Menanggapi munculnya kembali aksi begal ini, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kualitas keamanan kota dengan menambah pemasangan 88 CCTV baru yang disebar di berbagai kawasan yang rawan, bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Pasalnya CCTV yang telah terpasang sebelumnya belum menjangkau beberapa kawasan yang rawan aksi begal. Ridwan Kamil menambahkan, Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2017 mendatang akan merekrut 500 Polisi Pamong Praja yang khusus berpatroli di malam hari.

"Jadi ada pasukan Satpol PP -kan sekarang terbatas ya- khusus bertugas malam hari. Nah, itu inovasi yang kita tingkatkan untuk meningkatkan rasa aman kepada warga. Kalau keamanan kan polisi yang lebih mengakses ya, jadi spec (CCTV) nya, spec teknisnya, diakses di mana saja nanti kita akan atur dengan polisi. Karena CCTV itu ada dua, ada yang hanya mengamati untuk lalu lintas, ada yang sifatnya keamanan. Nah, yang keamanan ini yang kita serahkan alokasi dan titiknya ke kepolisian. Kita hanya menyediakan sarananya,” ungkap Ridwan Kamil​.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung juga sudah mencanangkan program ‘Brigadir RW’. Yaitu program keamanan khusus dengan menempatkan dua orang polisi di setiap RW di seluruh Kota Bandung. Tugas dari polisi Brigadir RW ini adalah menjaga keamanan di RW setempat bekerjasama dengan warga.

“Brigadir RW kan SDM-nya polisi, berbasis RW. Kalau (Satpol PP) kan sesuai dengan situasi keamanan. Muter-muter di jalan-jalan, yang memang dia piket kayak Hansip,” jelas Ridwan Kamil.

Aksi begal sempat mencuat di Kota Bandung beberapa tahun lalu. Hingga tahun 2015 kemarin, aksi di jalanan ini sudah memakan banyak korban. Selain kehilangan harta benda, korban juga sebagian besar mengalami luka-luka, bahkan hingga meninggal dunia. [tw/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG