Tautan-tautan Akses

Banyak Demo Menentang Trump Jelang Pelantikan


Orang-orang dari seluruh penjuru AS berbaris di Washington, D.C. hari Sabtu untuk mendukung hak-hak kaum imigran, pengungsi, dan komunitas Muslim menjelang inagurasi Presiden-terpilin Donald Trum hari Jum’at depan (foto: A. Barros/VOA)
Orang-orang dari seluruh penjuru AS berbaris di Washington, D.C. hari Sabtu untuk mendukung hak-hak kaum imigran, pengungsi, dan komunitas Muslim menjelang inagurasi Presiden-terpilin Donald Trum hari Jum’at depan (foto: A. Barros/VOA)

Menjelang pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS, Senator Chris Van Hollen, seorang Demokrat dari Maryland berpidato di salah satu dari puluhan rapat umum dan protes yang diadakan di seluruh Amerika hari Sabtu.

“Kami tidak akan membiarkan Donald Trump mengubur Patung Liberty,” kata Senator Chris Van Hollen, seorang Demokrat dari Maryland, hari Sabtu di sebuah gereja bersejarah warga kulit hitam di tengah kota Washington.

Van Hollen berpidato di salah satu dari puluhan rapat umum dan protes yang diadakan di seluruh Amerika hari Sabtu menjelang pelantikan Donald Trump menjadi presiden. Pengusaha milyarder itu menimbulkan pertentangan ketika berkampanye dengan komentar-komentar anti-imigran gelap, janjinya membangun tembok di perbatasan Amerika-Meksiko, dan janjinya membatasi Muslim untuk memasuki Amerika.

Di Washington, Pendeta Al-Sharpton memimpin pawai “We Shall Not Be Moved.” “Kami datang untuk mengatakan kepada anggota Demokrat dalam Senat dan DPR dan kepada kaum Republik moderat agar mengambil sikap yang berani,” kata Sharpton, dalam himbauannya kepada para politisi agar menantang Trump dan jangan membiarkannya dan rekannya dari partai Republik untuk memprakarsai kebijakan yang kata para penentang Trump akan memberatkan bagi kaum miskin dan golongan pekerja.

Khalayak ramai menyambut dengan riuh di sebuah rapat umum di Chicago ketika Bassam Osman, ketua dan salah seorang pendiri Dewan Organisasi Islam Chicago dan sekitarnya mengatakan dalam doa pembukaan, “Tuhan, tanah ini tanahmu, bukan tanah Trump.”

Di Los Angeles, Jorge-Mario Cabrera, jurubicara Koalisi untuk Hak Manusiawi Imigran di Los Angeles, mengatakan “Kita mengingatkan pemerintahan Trump bahwa kita tidak akan duduk berpangku tangan sementara ia menghancurkan masyarakat kita.”

Setelah pelantikan Trump hari Jumat di Washington, hingga 200 ribu orang dari seluruh Amerika diperkirakan akan menghadiri Pawai Perempuan hari Sabtu untuk memrotes kepresidenan Trump.

Sejak terpilihnya Trump dengan mengejutkan bulan November, protes menentang kepresidenannya telah digelar secara tetap di seluruh Amerika. [gp]

XS
SM
MD
LG