Tautan-tautan Akses

Badan PBB: 2014 Termasuk Tahun Terpanas dalam Sejarah


Waduk Jaguary di Braganca Paulista, 100 kilometer dari Sao Paulo, Brazil, yang kering kerontang akibat musim kemarau yang panjang, Januari 2014.
Waduk Jaguary di Braganca Paulista, 100 kilometer dari Sao Paulo, Brazil, yang kering kerontang akibat musim kemarau yang panjang, Januari 2014.

Suhu rata-rata global pada Januari sampai Oktober 2014 adalah 0,57 Celsius di atas rata-rata, sama dengan rekor tahun terpanas 2010.

Dengan data mengenai suhu yang menunjukkan 2014 termasuk tahun terpanas dalam sejarah, badan cuaca PBB pada Rabu (3/12) menolak klaim bahwa pemanasan global telah berhenti.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan suhu rata-rata global pada Januari sampai Oktober adalah 0,57 Celsius di atas rata-rata, sama dengan rekor tahun terpanas 2010.

Suhu lautan mencatat rekor baru pada periode sembilan bulan tersebut, sementara suhu daratan keempat atau kelima tertinggi sejak pencatatan dimulai pada abad 19, menurut WMO dalam laporan yang diluncurkan di konferensi iklim di Lima dan di kantor pusatnya di Jenewa.

"Informasi tambahan untuk 2014 berarti bahwa 14 dari 15 tahun terpanas dalam catatan sejarah telah terjadi pada abad 21," ujar Sekretaris Jenderal WMO Michel Jarraud dalam pernyataan tertulis.

"Tidak ada kemacetan dalam pemanasan global."

Direktur Iklim PBB Christiana Figueres mengatakan data mengenai suhu mendorong pentingnya pembahasan mengenai iklim, namun ia menambahkan tidak butuh ilmuwan untuk menyadari iklim telah berubah.

"Setiap orang bsia melihat keluar jendela, membuka pintu dan melihat dampak-dampak perubahan iklim. Karena tidak satu negara pun yang terkecuali dalam hal ini," ujarnya. (AP)

XS
SM
MD
LG