Tautan-tautan Akses

Yayasan ASEAN Luncurkan Program Pasca Sarjana ASEAN-China


Rektor UGM, Prof. Pratikno meresmikan jaringan program pasca sarjana bisnis dan ekonomi universitas negara ASEAN - China di Yogyakarta (2/4 foto: VOA/Munarsih).
Rektor UGM, Prof. Pratikno meresmikan jaringan program pasca sarjana bisnis dan ekonomi universitas negara ASEAN - China di Yogyakarta (2/4 foto: VOA/Munarsih).

Jaringan Program Pascasarjana Bisnis dan Ekonomi di negara-negara ASEAN plus China diluncurkan di Yogyakarta hari Selasa (2/4) bersamaan dengan pertemuan tahunan ke-13 Program Pascasarjana Bisnis dan Ekonomi Internal negara-negara ASEAN.

Penandatanganan nota kerjasama pembentukan jaringan program pasca-sarjana Bisnis dan Ekonomi negara-negara ASEAN dan China dilakukan di Yogyakarta hari Selasa oleh wakil dari pemerintah China, Jaringan Universitas ASEAN (ASEAN University Network), Universitas Gadjah Mada dan Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation).

Pembentukan jaringan baru tersebut diajukan oleh Yayasan ASEAN dan pemerintah China dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu anggota Jaringan Universitas ASEAN, bertujuan untuk mengantisipasi secara proaktif pergeseran komunitas global dan regional dari Amerika ke Asia. Selain itu juga mendukung terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN.

Rektor UGM Profesor Pratikno mengatakan, jaringan kerjasama tersebut merupakan dukungan perguruan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi yang progresif di kawasan negara-negara ASEAN dan China dewasa ini.

“Kita sangat berkepentingan mendorong agar ASEAN dan China memiliki kerjasama yang lebih intens. Tugas kami diantara perguruan tinggi ini adalah memfasilitasi pertukaran mahasiswa, dosen, kerjasama riset, publikasi dan berbagai bentuk mobilitas lainnya,” kata Rektor UGM.

Wakil pemerintah China Zheng Xuefang mengatakan, pemerintahnya akan meningkatkan jumlah mahasiswa China belajar di negara-negara ASEAN dan sebaliknya dari 100 ribu menjadi 200 ribu pada akhir tahun 2020. China juga akan menyediakan 10 ribu beasiswa untuk mahasiswa ASEAN untuk sepuluh tahun kedepan, dan mengundang 10 ribu mahasiswa dan guru dari sepuluh negara ASEAN untuk berkunjung ke China.

Ia menambahkan, kementerian pendidikan China sangat mendukung jaringan kerjasama pendidikan ASEAN dan China.

“Kementerian Pendidikan China sangat mendukung kerjasama dan program pertukaran antara perguruan tinggi di negara-negara ASEAN dan China karena prospeknya sangat cerah,” kata Zheng Xuefang.

Sementara itu, direktur eksekutif Jaringan Universitas ASEAN, Profesor Nantana Gajaseni mengatakan, jaringan program pascasarjana bisnis dan ekonomi ASEAN plus China ibaratnya bayi yang baru lahir yang perlu dipelihara dan dibesarkan. Menurut rencana, akan dilakukan pertemuan tahunan dan dibentuk Komite Pengarah yang akan mengevaluasi dan mengusulkan program yang diperlukan.

Prof. Nantana Gajaseni (Executive Director, ASEAN University Network) memberikan sambutan saat peresmian jaringan program pasca sarjana bisnis dan ekonomi universitas ASEAN-China di Yogyakarta (2/4). Foto: M. Sahana
Prof. Nantana Gajaseni (Executive Director, ASEAN University Network) memberikan sambutan saat peresmian jaringan program pasca sarjana bisnis dan ekonomi universitas ASEAN-China di Yogyakarta (2/4). Foto: M. Sahana

“Kami akan menyelenggarakan pertemuan tahunan dan membentuk Komite Pengarah yang akan melakukan monitoring, evaluasi dan memberikan masukan tentang program yang perlu dilakukan,” kata Professor Nantana Gajaseni.

Hari Rabu, di kampus UGM juga diselenggarakan serah-terima sekretariat jaringan program bisnis dan ekonomi intra ASEAN dari universitas De LaSalle Philipina kepada UGM.

Recommended

XS
SM
MD
LG