Tautan-tautan Akses

AS Tuntut Hukuman Mati atas Tersangka Pemboman Boston


Tersangka serangan mematikan pada lomba Maraton Boston tahun lalu, Dzhokhar Tsarnaev, terancam hukuman mati (foto: dok).
Tersangka serangan mematikan pada lomba Maraton Boston tahun lalu, Dzhokhar Tsarnaev, terancam hukuman mati (foto: dok).

Jaksa Amerika akan menuntut hukuman mati terhadap tersangka serangan mematikan Maraton Boston tahun lalu, Dzhokhar Tsarnaev.

Jaksa Agung Amerika Eric Holder, hari Kamis (30/1) mengumumkan bahwa pemerintah akan menuntut hukuman mati bagi Dzhokhar Tsarnaev usia 20 tahun jika ia dinyatakan bersalah. Tsarnaev dituduh meledakkan dua bom rakitan dalam lomba maraton tahunan April lalu yang menewaskan tiga orang dan mencederai 260 lainnya.

Pemerintah federal jarang menuntut hukuman mati, dan hanya mengeksekusi tiga pembunuh sejak 1988, ketika moratorium hukuman mati berakhir. Eric Holder mengatakan "tindakan dan kerugian yang diakibatkan" atas pemboman Boston itu telah memaksanya mengajukan tuntutan hukuman mati bagi Tsarnaev.

Jaksa menuduh Tsarnaev, waktu itu berusia 19 tahun, dan saudaranya, Tamerlan Tsarnaev usia 26 tahun, keduanya beretnis Chechen yang telah tinggal di Amerika selama satu dasawarsa. Mereka merakit dan meletakkan dua bom panci di dekat garis finish lomba maraton untuk membalas aksi militer Amerika di negara-negara Muslim.

Tanggal persidangan bagi Tsarnaev belum ditetapkan, tapi ia menghadapi 30 tuduhan, termasuk penggunaan senjata pemusnah massal.

Tamerlan Tsarnaev tewas dalam baku tembak dengan polisi tahun lalu, tak lama setelah terjadi serangan.

Setelah pengejaran besar-besaran, polisi menemukan Dzhokhar Tsarnaev bersembunyi di dalam perahu yang diparkir di halaman belakang sebuah rumah di pinggiran kota Boston.

Pihak berwenang menyatakan ia menulis beberapa pesan di bagian dalam perahu itu, termasuk salah satu pesan yang menyatakan "Kami umat Islam adalah satu, jika kalian menyakiti satu orang artinya kalian menyakiti semuanya.”
XS
SM
MD
LG