Tautan-tautan Akses

AS Tekan Pakistan untuk Bebaskan Diplomatnya


Polisi dan petugas pengadilan Lahore mengawal diplomat AS, Raymond Davis, keluar dari ruang persidangan setelah Davis menghadap hakim (1/28).
Polisi dan petugas pengadilan Lahore mengawal diplomat AS, Raymond Davis, keluar dari ruang persidangan setelah Davis menghadap hakim (1/28).

Pemerintahan Presiden Obama sedang membatasi kontak politik dengan Pakistan dan mempersempit agenda pertemuan tingkat tinggi mendatang.

Amerika Serikat telah meningkatkan tekanan terhadap Pakistan untuk memperoleh pembebasan seorang diplomat yang terlibat dalam insiden penembakan tiga pria Pakistan.

Para pejabat Amerika mengatakan, Selasa, pemerintahan Obama sedang membatasi kontak politik dengan Pakistan, tetapi tetap menjadwalkan pertemuan di Washington antara para pejabat tinggi Amerika, Afghanistan dan Pakistan sesuai jadwal pada tanggal 24 Februari. Namun, Juru Bicara Departemen Luar negeri Amerika P.J. Crowley mengatakan kepada VOA, agenda tingkat senior pembicaraan Amerika-Pakistan telah dipersempit.

Insiden penembakan terjadi pada tanggal 27 Januari di kota Lahore, Pakistan timur laut. Para pejabat Amerika mengatakan diplomat tersebut, Raymond Davis, 36 tahun, menembak mati dua orang warga Pakistan dalam tindakan bela diri ketika ia hendak dirampok. Kasus ini menjadi semakin rumit ketika sebuah kendaraan konsulat Amerika yang datang bergegas hendak menolong Davis, menabrak mati seorang lagi warga Pakistan.

Amerika Serikat telah mengatakan pihaknya menyesalkan jatuhnya korban jiwa, tetapi Amerika mengatakan Davis memiliki kekebalan diplomatik dan penahanannya melanggar persetujuan internasional mengenai hubungan diplomatik. Namun, para pejabat Pakistan bersikeras bahwa proses kehakiman di negaranya akan menentukan nasib Davis.

XS
SM
MD
LG