Tautan-tautan Akses

AS Tangkap Tersangka Serangan di Benghazi Tahun 2012


Tersangka pelaku serangan Konsulat AS di Benghazi, Libya tahun 2012, Ahmed Abu Khatallah (foto: dok).
Tersangka pelaku serangan Konsulat AS di Benghazi, Libya tahun 2012, Ahmed Abu Khatallah (foto: dok).

Unit operasi khusus AS bersama personil penegak hukum Libya menangkap Ahmed Abu Khatallah hari Minggu (15/6) dekat Benghazi.

Amerika mengatakan telah menangkap tersangka utama dalam serangan tahun 2012 terhadap konsulatnya di Benghazi, Libya yang menewaskan Duta besar Christopher Stevens dan tiga warga Amerika lainnya.

Departemen Pertahanan hari Selasa (17/6) mengatakan bahwa sebuah unit operasi khusus bersama personil penegak hukum menangkap Ahmed Abu Khatallah hari Minggu dekat Benghazi dan menahannya di lokasi aman di luar Libya. Ia dikenali sebagai pemimpin senior kelompok teror Ansar al-Sharia cabang Benghazi di Libya dan diperkirakan akan diadili di pengadilan Amerika.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakannya ia baru-baru ini memberi wewenang operasi untuk menangkap Khatallah dan bahwa ia “kini akan menghadapi sepenuhnya sistim peradilan Amerika”.

Pejabat militer tidak memberikan rincian operasi tersebut tapi mengatakan tidak ada korban sipil yang terkait dan semua personil Amerika yang terlibat telah meninggalkan Libya dengan selamat.

Amerika mengajukan tuduhan terhadap Khatallah dan yang lainnya tahun lalu, tapi sampai sekarang belum menangkap satupun diantara mereka. Presiden Obama mengatakan penangkapan Khatallah menunjukkan bahwa Amerika “akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mengadilinya jika orang mencelakakan warga Amerika” dan berjanji untuk menangkap tersangka lainnya yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Insiden 11 September 2012 terjadi pada peringatan besar-besaran serangan al-Qaida 20001 di Amerika yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Situasi di seputar serangan itu menjadi perdebatan hangat dalam politik Amerika. Pihak partai Republik menuduh Hillary Ridham Clinton yang kemungkinan menjadi calon presiden partai Demokrat tahun 2016, gagal memberi keamanan memadai di lingkungan kedutaan Benghazi untuk mencegah serangan itu yang terjadi selama ia menjabat sebagai menteri luar negeri.

Pejabat Gedung putih awalnya mengindikasikan serangan itu terkait dengan protes mengenai sebuah video anti Muslim serupa dengan demonstrasi-demonstrasi yang terjadi di Timur Tengah awal September 2012 tapi pejabat Amerika kemudian mengakui serangan tersebut adalah sebuah serangan teroris.

Sejumlah penyelidikan mengenai serangan Benghazi itu sudah dilakukan dan panel Kongres yang dikuasai Partai Republik dijadwalkan akan bersidang dalam beberapa minggu mendatang.

Recommended

XS
SM
MD
LG