Tautan-tautan Akses

Amerika Kutuk Rencana Israel Bangun Permukiman Baru


Pembangunan permukiman Israel di Givat Zeev dekat Ramallah, Tepi Barat, 14 April 2016. (AFP/Thomas Coex)
Pembangunan permukiman Israel di Givat Zeev dekat Ramallah, Tepi Barat, 14 April 2016. (AFP/Thomas Coex)

Pengumuman baru-baru ini oleh Israel merisaukan karena dibuat menyusul pengumuman bantuan militer Amerika senilai US$38 miliar untuk negara Yahudi itu.

Pemerintahan Barack Obama hari Rabu (5/10) "dengan keras mengutuk" rencana Israel membangun lebih banyak permukiman Yahudi di Tepi Barat, kawasan yang dituntut Palestina menjadi bagian negaranya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengatakan, langkah Israel itu membuat solusi dua negara semakin sulit dan berpengaruh pada kelaikan jangka panjang Israel sebagai sebuah negara demokratis.

Amerika secara konsisten menentang kegiatan permukiman Yahudi selama hampir 50 tahun dan menganggapnya sebagai hambatan bagi perdamaian.

Toner mengatakan, pengumuman baru-baru ini oleh Israel merisaukan karena dibuat menyusul pengumuman bantuan militer Amerika senilai US$38 miliar untuk Israel, sementara Presiden Barack Obama berada di sana untuk menghadiri pemakaman Shimon Peres, seorang yang berjuang bagi terciptanya perdamaian dengan Palestina.

Kementerian Luar Negeri Israel Rabu membantah bahwa permukiman baru itu merupakan “pemukiman yang benar-benar baru”. Menurut mereka, 98 unit rumah itu dibangun di permukiman yang sudah ada, yakni di Shilo. [jm]

XS
SM
MD
LG