Tautan-tautan Akses

AS Kirim Lagi Pasukan Tambahan ke Irak


Menteri Pertahanan AS Ash Carter (tengah, kiri) bersama Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi (tengah, kanan) di Baghdad, Irak, Juli 2016.
Menteri Pertahanan AS Ash Carter (tengah, kiri) bersama Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi (tengah, kanan) di Baghdad, Irak, Juli 2016.

Selain menyiapkan bantuan logistik, pasukan AS juga akan meningkatkan pengumpulan bahan-bahan intelijen untuk melacak kampanye ISIS untuk menyerang Baghdad dan negara-negara Barat.

Amerika Serikat akan mengirim kira-kira 600 tentara tambahan ke Irak untuk membantu pasukan setempat merebut kembali kota Mosul dari kelompok Negara Islam (ISIS), kata Menteri Pertahanan Ash Carter, Rabu (28/9).

Ketika berbicara kepada wartawan di negara bagian New Mexico, Carter mengatakan, penambahan pasukan itu adalah bagian dari usaha koalisi “untuk mempercepat kampanye guna memencilkan dan memusnahkan” cengkeraman ISIS atas kota Mosul, dan memperluas kekuatan pasukan Irak di negara itu.

Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan, pasukan tambahan beranggotakan 615 orang, sehingga jumlah pasukan Amerika yang ditugaskan untuk melawan ISIS di Irak menjadi 5.262 orang. Pasukan tambahan itu akan tiba di Irak dalam waktu beberapa minggu ke depan.

Carter mengatakan, tentara Amerika itu akan melatih, memberi nasihat dan membantu pasukan keamanan Irak serta kelompok Peshmerga Kurdi, dan akan ditempatkan di beberapa lokasi, termasuk pangkalan udara al-Asad di propinsi Anbar dan di lapangan terbang Quayyarah Barat.

Lapangan terbang yang terletak 60 kilometer dari Mosul itu sedang diperkuat untuk menjadi “pusat logistik” bagi pasukan yang akan merebut kota terbesar kedua di Irak itu.

Menteri Pertahanan Carter mengatakan, pasukan Irak akan mulai melancarkan serangan atas Mosul dalam minggu-minggu mendatang.

Selain menyiapkan bantuan logistik, pasukan Amerika juga akan meningkatkan pengumpulan bahan-bahan intelijen untuk melacak kampanye ISIS yang ditujukan untuk menyerang Baghdad dan negara-negara Barat.

Presiden Amerika Barack Obama dan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyetujui penambahan pasukan itu. Carter mengatakan tambahan pasukan ini adalah yang terakhir yang dibutuhkan untuk merebut Mosul. Namun Amerika akan membahas kembali keperluan pasukan di masa depan dengan Perdana Menteri Abadi, tambahnya. [isa/sp]

XS
SM
MD
LG