Tautan-tautan Akses

Gejala Ebola, AS Karantina Lagi Seorang Petugas Medis


Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Nina Pham (kanan), seorang perawat dari Dallas, Texas yang dinyatakan sembuh dari Ebola, di Gedung Putih, Jumat (24/10).
Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Nina Pham (kanan), seorang perawat dari Dallas, Texas yang dinyatakan sembuh dari Ebola, di Gedung Putih, Jumat (24/10).

Seorang petugas medis AS yang baru tiba di bandara internasional Newark di New Jersey Jumat pagi (24/10) dikarantina karena menunjukkan gejala ebola.

Departemen Kesehatan New Jersey mengatakan seorang petugas medis yang baru tiba di bandara internasional Newark Liberty New Jersey Jumat pagi (24/10) dikarantina karena menderita demam. Ia kini diisolasi dan dievaluasi di sebuah rumah sakit di Newark.

Sebelumnya Gubernur New York Andrew Cuomo dan Gubernur New Jersey Chris Christie mengumumkan bahwa setiap petugas medis dan penumpang pesawat lain yang melakukan kontak dengan pasien Ebola di Afrika Barat, diharuskan untuk dikarantina selama 21 hari.

Langkah ini diambil sehari setelah Dr. Craig Spencer – seorang dokter yang baru kembali ke New York setelah bertugas merawat pasien Ebola di Guinea, terbukti positif mengidap virus mematikan itu.

Banyak warga kota New York dan kota-kota di sekitarnya khawatir ketika mengetahui bahwa sebelum dirawat di RS Bellevue New York Kamis sore (23/10), Dr. Craig Spencer sempat menggunakan beberapa fasilitas umum kota itu, antara lain kereta api bawah tanah atau subway, taksi dan bahkan mengunjungi sebuah tempat bermain bowling, warung kopi dan sebuah restoran lainnya.

Dalam konferensi pers Jumat pagi (24/10) Gubernur New York Andrew Cuomo dan Gubernur New Jersey Chris Christie mengatakan kasus Dr. Craig Spencer di New York ini memaksa kajian ulang atas pedoman kesehatan dan keselamatan warga di kedua kota itu, termasuk protokol yang dikeluarkan Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika CDC yang hanya merekomendasikan karantina secara sukarela bagi mereka yang merasa memiliki gejala Ebola.

Dalam perkembangan lainnya, salah seorang dari dua perawat dari RS Health Presbyterian Dallas – Texas yang terbukti positif mengidap Ebola, hari Jumat (24/10) siang diijinkan keluar dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh.

Nina Pham adalah perawat AS keturunan Vietnam yang sebelumnya diterbangkan dari Dallas, Texas ke rumah sakit NIH di Bethesda, Maryland untuk menjalani perawatan lebih intensif.

Nina Pham bahkan kemudian bertemu dengan Presiden Barack Obama, yang langsung memeluknya ketika melihatnya di Gedung Putih.

Jurubicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan presiden sama sekali tidak khawatir risiko tertular dengan memeluk Pham.

Pham, perawat di rumahsakit di Dallas, Texas, yang merawat pasien pertama di Amerika yang didiagnosis menderita Ebola, kepada wartawan dan pendukungnya Jumat pagi mengatakan ia bersyukur atas kesembuhannya.

Dr. Anthony Fauci dari NIH hari Jumat mengatakan, Pham "sembuh dari Ebola. Itu yang jelas." Ia mengatakan Pham tidak diberi obat percobaan ketika dirawat di NIH dan mengatakan usianya yang masih muda dan kesehatannya yang baik selama ini mungkin membantunya mengatasi virus tersebut.

Pejabat-pejabat kesehatan mengatakan perawat lain di Dallas yang sedang dirawat karena Ebola tidak lagi terdeteksi mengidap virus itu tetapi mereka mengatakan belum tahu kapan ia akan dipulangkan dari rumahsakit di Atlanta.

WHO mengatakan jutaan dosis dua vaksin eksperimen Ebola diperkirakan siap digunakan pada awal tahun 2015. Lima vaksin eksperimen lainnya akan mulai diuji-coba bulan Maret mendatang.

Hingga pekan ini Ebola telah menewaskan lebih dari 4.900 orang dan menjangkiti 10 ribu lainnya di seluruh dunia – terutama di tiga negara Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

XS
SM
MD
LG