Tautan-tautan Akses

AS Desak Negara Asia Tenggara Selamatkan Migran


Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke (foto: dok).
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke (foto: dok).

AS Kamis (14/5) mendesak negara-negara Asia Tenggara agar bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa para migran Rohingya dan Bangladesh.

Amerika mendesak negara-negara Asia Tenggara agar bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa para pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh yang terdampar di laut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jeff Rathke hari Kamis (14/5) mengatakan bahwa banyak nyawa dalam bahaya, dan bahwa para duta besar Amerika menyampaikan masalah itu kepada pemerintah di Malaysia, Indonesia dan Thailand.

Dia mengatakan Myanmar juga perlu memenuhi komitmen untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di negara bagian Rakhine, di mana puluhan ribu minoritas Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan sektarian. Sejauh ini belum ada negara di kawasan itu yang bersedia menampung mereka.

Hari Kamis, Malaysia mengusir dua perahu migran penuh sesak dan Thailand membiarkan kapal besar dengan ratusan orang lapar di dalamnya tetap terkatung-katung di lepas pantai. Ketika ditanya apakah Amerika akan memberikan bantuan langsung, Rathke mengatakan: “Ini adalah masalah regional yang memerlukan solusi regional.”

Sebelumnya, pemerintah negara-negara Asia Tenggara tetap menyatakan keengganan mereka menerima para migran berperahu yang ditinggalkan para penyelundup mereka di tengah laut, yang memperburuk krisis kemanusiaan yang telah parah.

Para aktivis memperkirakan, sebanyak delapan ribu migran berada di dalam perahu yang terus terapung di laut, tanpa makanan dan minuman yang cukup, setelah Thailand menumpas jaringan penyelundup manusia. Malaysia, Indonesia dan Thailand menyatakan bahwa para migran yang malang itu bukan menjadi tanggungjawab mereka, dengan menolak seruan-seruan dari PBB dan kelompok-kelompok HAM.

Deputi Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidion mengutarakan, negerinya terpaksa mengirim pesan yang jelas, bahwa mereka tidak dapat diterima di negeri itu.

Para pejabat Malaysia lainnya menyatakan bahwa patroli-patroli laut dan udara diperkuat untuk mencegah “migrasi ilegal.” Awal minggu ini, lebih dari seribu manusia perahu itu berenang ke pantai-pantai Malaysia. Menurut para pejabat, mereka kini ditampung di kamp-kamp penampungan, sementara persiapan sedang dilakukan untuk mengirim mereka kembali ke tempat-tempat lain.

Hampir 600 migran juga berhasil diselamatkan oleh angkatan laut Indonesia, hari Minggu. Kini mereka ditampung di Aceh utara sementara pemerintah berkonsultasi dengan PBB dan organisasi-organisasi internasional lainnya.

XS
SM
MD
LG