Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk sementara mencabut sebagian sanksi terhadap Belarus setelah negara itu membebaskan tahanan politiknya yang terakhir bulan Agustus.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika John Kirby menyebutnya “keringanan terbatas... yang membuka pintu ke hubungan dagang yang diperluas bagi ekonomi Belarus.”
Tetapi Kirby mengatakan Amerika masih mendorong Belarus untuk mengambil langkah positif tambahan “untuk meningkatkan situasi hak asasi manusianya dan menerapkan demokrasi."
Presiden Belarus Alexander Lukashenko, yang pernah disebut Amerika “diktator terakhir Eropa,” baru-baru ini telah melakukan pendekatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Barat. Ini mencakup usaha untuk merundingkan gencatan senjata antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.
Tetapi Amerika mengecam pemilu bulan ini yang memberi Lukashenko masa jabatan yang ke lima, sebagai pemilu yang jauh dari bebas dan adil. [gp]
