Tautan-tautan Akses

AS Buka Penyelidikan Kriminal Terkait Dokumen Panama


Jaksa Preet Bharara dalam konferensi pers di Albany, New York (8/2). (AP/Mike Groll)
Jaksa Preet Bharara dalam konferensi pers di Albany, New York (8/2). (AP/Mike Groll)

Pihak berwenang di AS mengatakan prioritas pertama mereka dalam investigasi ini adalah untuk mencari pelanggaran-pelanggaran oleh individu-individu dan korporasi AS.

Amerika Serikat mengatakan telah membuka investigasi kriminal terhadap limpahan informasi masif yang bocor dari sebuah firma hukum Panama yang mengungkapkan dugaan skema pengemplangan pajak di seluruh dunia.

Seorang jaksa penuntut terkemuka, Preet Bharara di New York, mengungkapkan investigasi tersebut kepada sebuah kelompok jurnalis investigasi di Washington. Para jurnalis tersebut awal bulan ini menulis mengenai lebih dari 11 juta dokumen yang bocor dari firma hukum Mossack Fonseca yang merinci pembuatan oleh firma tersebut ratusan perusahaan luar negeri yang dimiliki oleh orang-orang kaya, berkuasa dan terkenal.

Bharara mengatakan ia ingin bertemu dengan para pewakilan kelompok jurnalis, International Consortium of Investigative Journalists, mengenai apa yang disebut Dokumen Panama. Kelompok jurnalis itu mengukuhkan bahwa mereka telah menerima surat Bharara, tapi tidak berkomentar soal itu.

Pihak berwenang di AS mengatakan prioritas pertama mereka dalam investigasi ini adalah untuk mencari pelanggaran-pelanggaran oleh individu-individu dan korporasi AS. Investigasi-investigasi juga telah diluncurkan di negara-negara lain.

Ketika informasi mengenai rekening-rekening luar negeri ini terungkap awal April, Presiden Barack Obama menggambarkan pengemplangan pajak sebagai "masalah besar." Ia menambahkan bahwa "masalahnya adalah banyak dari hal-hal ini adalah legal, bukan ilegal."

Obama mengatakan, "Banyak dari celah ini mengorbankan keluarga-keluarga kelas menengah, karena pendapatan yang hilang itu harus ada di suatu tempat." [hd]

XS
SM
MD
LG