Tautan-tautan Akses

Amerika Beri Selamat atas Perjanjian Perdamaian di Mali


Sidi Brahim Ould Sidati, seorang anggota Gerakan Arab Azawad (CMA), menandatangani perjanjian di Bamako, Mali (20/6).
Sidi Brahim Ould Sidati, seorang anggota Gerakan Arab Azawad (CMA), menandatangani perjanjian di Bamako, Mali (20/6).

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS hari Minggu mengatakan AS akan mendukung rakyat Mali ketika mereka menerapkan perjanjian itu untuk meraih “masa depan yang damai dan sejahtera bagi rakyat Mali.”

Pemerintahan Obama mengucapkan selamat kepada rakyat Mali atas perjanjian perdamaian yang ditandatangani Sabtu antara para pemberontak Tuareg dan pemerintah.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS hari Minggu mengatakan AS akan mendukung rakyat Mali ketika mereka menerapkan perjanjian itu untuk meraih “masa depan yang damai dan sejahtera bagi rakyat Mali.”

Pemerintah dan koalisi milisi yang setia kepada pemerintah menandatangani perjanjian perdamaian itu pada bulan Mei. Tetapi pemberontak Tuareg dan sekutu-sekutunya menahannya karena meminta konsesi lebih besar. Perjanjian perdamaian itu dimediasi Aljazair.

Kesepakatan itu mencakup otonomi yang lebih besar bagi Mali utara, tetapi tidak sampai otonomi penuh. Tuareg dan kelompok pemberontak Arab utara lainnya telah melancarkan sejumlah pergolakan terhadap pemerintah, mengaku telah dimarjinalisasi dan masalah mereka diabaikan.

Beberapa perjanjian perdamaian sebelumnya di Mali telah gagal dipertahankan.

Kekacauan menyusul kudeta militer tahun 2012 di Mali memungkinkan Tuareg merebut beberapa kota utama di utara. Mereka dipukul mundur oleh militan terkait al-Qaida yang kemudian dikalahkan oleh pasukan militer Prancis.

Sebuah misi penjaga perdamaian PBB telah kesulitan menjaga kestabilan di Mali.

XS
SM
MD
LG