Tautan-tautan Akses

4 Astronom Indonesia Diabadikan Jadi Nama Asteroid


Taufiq Hidayat (kiri) dan Moedji Raharto, dua dari empat astronom Indonesia yang diabadikan sebagai nama asteroid.
Taufiq Hidayat (kiri) dan Moedji Raharto, dua dari empat astronom Indonesia yang diabadikan sebagai nama asteroid.

Dunia mengakui kiprah Indonesia, dengan mengabadikan nama empat astronom Indonesia menjadi nama asteroid jenis Trojan.

Dunia mengakui kiprah astronom Indonesia. Empat nama warganegara Indonesia yang kesemuanya adalah astronom, diabadikan menjadi nama asteroid jenis Trojan. Keempat astronom yang semuanya merupakan mantan Kepala Observatorium Bosscha ini mendapat penghargaan berupa pengabadian nama dari International Astronomical Union atau IAU.

Keempat mantan Kepala Observatorium Bosscha yang namanya diabadikan menjadi nama asteroid adalah Bambang Hidayat dengan nama asteroid Hidayat, Moedji Raharto dengan nama asteroid Raharto, kemudian Dhani Herdiwijaya dengan nama asteroid Dhani, dan Taufiq Hidayat dengan nama asteroid Taufiq.

Sebelum menggunakan nama keempat astronom Indonesia, asteroid jenis Trojan yang ditemukan pada 16 Oktober 1977 tersebut hanya dinamai dengan nomor saja, yakni dari urutan 12176 hingga 12179.

Penamaan asteroid dengan nama astronom Indonesia merupakan yang pertama, meskipun sebelumnya nama-nama tempat di Indonesia juga pernah diabadikan menjadi nama asteroid. Pemberian nama asteroid dari astronom Indonesia ini dilakukan oleh badan resmi astronomi internasional yaitu International Astronomical Union atau IAU, pada November 2010, melalui sidang istimewa.

Salah satu astronom yang namanya diabadikan, Taufiq Hidayat mengungkapkan, pengusulan nama asteroid tersebut bukan berasal dari Observatorium Bosscha atau pribadi, namun resmi dilakukan oleh IAU.

Taufiq Hidayat, mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2006-2009 menjelaskan, “Memang ada suatu badan resmi di IAU yang punya kewenangan untuk memberikan nama-nama benda-benda langit itu. Ini suatu penghormatan kepada Observatorium Bosscha, berkat aktivitas astronominya yang secara konsisten dilakukan selama lebih dari 85 tahun”.

Sebelumnya, IAU selalu menjadikan nama tempat atau penemu asteroid sebagai nama asteroid. Kali ini IAU meluaskan teknik penamaan asteroid, dan keempat astronom Indonesia termasuk ke dalamnya, meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan penemu asteroid tersebut.

Empat astronom Indonesia mendapat kehormatan menjadi nama dari ribuan asteroid dari nomor 12176-12179, masing-masing: Bambang Hidayat, Moedji Raharto, Dhani Herdiwijaya dan Taufiq Hidayat.
Empat astronom Indonesia mendapat kehormatan menjadi nama dari ribuan asteroid dari nomor 12176-12179, masing-masing: Bambang Hidayat, Moedji Raharto, Dhani Herdiwijaya dan Taufiq Hidayat.

Penamaan asteroid dengan nama empat astronom Indonesia merupakan penghargaan dan pengakuan dunia internasional terhadap kiprah astronomi Indonesia di tingkat internasional. Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, astronomi Indonesia merupakan yang paling unggul.

Moedji Raharto misalnya. Mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2000 hingga 2003 ini berkiprah dalam bidang struktur galaksi dengan tiga negara lainnya, sehingga namanya diabadikan menjadi nama asteroid Raharto.

Moedji Raharto, mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 2000-2003 mengatakan, “Saya bekerja yang utama itu di bidang struktur galaksi. Saya bekerja dengan teropong Smicht yang ada di Observatorium Bosscha, kemudian saya memproduksi suatu katalog Dua Ribu Bintang dari teropong Bosscha dengan bantuan teman-teman di Jepang”.

Selain Moedji Raharto, Taufiq Hidayat dikenal untuk pekerjaannya dalam bidang Tata Surya dan transit Extrasolar serta aktif menentang efek urbanisasi di sekeliling Observatorium Bosscha.

Sedangkan dua astronom lainnya yaitu Bambang Hidayat dikenal sebagai promotor astronomi Indonesia yang dikenal dalam pekerjaannya di bidang bintang ganda tampak. Serta Dhani Herdiwijaya yang dikenal dengan pekerjaannya dalam hal bintang ganda, aktivitas magnetik matahari dan kaitannya dengan cuaca dan iklim.


XS
SM
MD
LG