Tautan-tautan Akses

100 Lebih Tewas dalam Bentrokan Kesukuan Sudan Selatan


Warga Sudan selatan, sebagian besar perempuan dan anak-anak, harus mengungsi akibat konflik antar suku di negarabagian Jonglei.
Warga Sudan selatan, sebagian besar perempuan dan anak-anak, harus mengungsi akibat konflik antar suku di negarabagian Jonglei.

Serangan terbaru terjadi sehari sebelum perlucutan senjata untuk meredakan ketegangan antar suku di negara bagian Jonglei.

Para pejabat di Sudan Selatan mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam serangkaian bentrokan baru antar suku.

Gubernur negara bagian Jonglei, Kuol Manyang, menjelaskan angka korban tewas itu dalam jumpa pers hari Senin.

“Insiden mematikan terbaru oleh kaum muda Murle di daera Akobo, di mana banyak orang tewas, 200 lainnya cedera dan lebih dari 10 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal. Ribuan ekor ternak dijarah, dan lebih banyak rincian muncul setiap hari,” ungkap Manyang.

Komisioner distrik Akobo Pal Mai mengatakan bentrokan hebat mulai terjadi hari Sabtu dan berlangsung sepanjang hari.

Suku Murle dan suku Lou Nuer saling melakukan perampokan ternak besar-besaran dan mengakibatkan bentrokan fatal dalam beberapa tahun ini.

Serangan terbaru terjadi sehari sebelum dimulainya program perlucutan senjata untuk meredakan ketegangan di negara bagian Jonglei.

Bentrokan tersebut memperlemah upaya untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di Sudan Selatan, negara termuda di dunia.

XS
SM
MD
LG