Tautan-tautan Akses

Anggota Kongres AS Interogasi Bekas Pemimpin Farmasi Shkreli


Benjamin Brafman, kanan, pengacara u ntuk CEO farmasi Martin Shkreli, depan, berbicara di hadapan Kongres di Washington, 4 Februari 2016, dalam sidang dengar pendapat tentang kenaikan harga obat.
Benjamin Brafman, kanan, pengacara u ntuk CEO farmasi Martin Shkreli, depan, berbicara di hadapan Kongres di Washington, 4 Februari 2016, dalam sidang dengar pendapat tentang kenaikan harga obat.

Mantan eksekutif bisnis AS, yang menaikkan harga obat penyelamat nyawa lebih dari 5.000 persen, menolak menjawab pertanyaan ketika tampil di hadapan Kongres hari Kamis (4/2).

Penampilan Martin Shkreli di hadapan Komite Pengawas dan Reformasi Pemerintah DPR itu merupakan peluang bagi para anggota Kongres untuk mengangkat kasus yang memicu kritikan luas itu.

Tetapi laki-laki 32 tahun itu, yang mendapat surat perintah pengadilan untuk menghadiri sidang dengar pendapat, mengatakan dia menggunakan hak Amandemen Kelima Konstitusi AS yang memungkinkan warga negara menolak memberikan kesaksian yang memberatkan dirinya sendiri. Meskipun tidak berbicara dalam sidang itu, dia menulis pesan di Twitter untuk mengkritik para anggota Kongres yang menanyainya.

Sebelum mundur sebagai CEO Farmasi Turing, Shkreli menaikkan harga
Daraprim, obat bagi para pengidap AIDS dan beberapa jenis kanker tertentu, dari 13.50 menjadi 700 dolar per pil.

Shkreli berkeras kenaikan harga itu tidak melanggar hukum, dan mengatakan dia hanya berupaya memaksimalkan keuntungan bagi para investor. Para pemimpin politik dari kedua partai telah mengecam langkah itu, menyebutnya sebagai contoh "pemerasan."

Secara terpisah, Shkreli menghadapi dakwaan penyelewengan sekuritas terkait perannya sebagai pemimpindua perusahaan lain, yaitu MSMB Capital Management dan biofarmasi Retrophin. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG