Tautan-tautan Akses

Anggota DPR: Pekerja Kelapa Sawit Tembak Orangutan, Ambil Dagingnya


Seekor orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan. (Foto: Dok)
Seekor orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan. (Foto: Dok)

Hewan-hewan itu sering dibunuh untuk diambil dagingnya atau untuk mencegah kerusakan tanaman, kejahatan yang dapat diganjar hukuman penjara lima tahun namun jarang diproses.

Para pekerja perkebunan kelapa sawit membunuh dan memakan orangutan di Kalimantan, menurut seorang anggota DPR yang mendesak polisi menyelidiki kejahatan yang sering terjadi namun jarang dijatuhi hukuman ini.

Daniel Johan mengatakan Selasa (14/2) bahwa para pekerja tersebut menembak orang utan yang masuk ke perkebunan di Kalimantan Tengah, yang mungkin mencari makan.

"Ini pelanggaran besar aturan konservasi Indonesia. Polisi harus menyelidiki tindakan yang kejam ini," ujar Daniel.

Foto-foto dari seorang saksi menunjukkan orangutan yang dipenggal kepalanya tergeletak di tanah di sebelah seorang pria yang memegang senapan. Sebuah foto menunjukkan kepala orangutan mengapung di dalam kuali. Di foto lain, beberapa orang terlihat sedang memotong daging primata itu.

Juli lalu, Serikat Internasional untuk Konservasi Alam mengklasifikasikan orangutan Kalimantan sebagai hewan yang kritis terancam keberadaannya. Lembaga ini memperkirakan jumlah mereka turun hampir dua pertiga sejak awal 1970an dan akan terus menurun sampai 47.000 pada 2025.

Hewan-hewan itu sering dibunuh untuk diambil dagingnya atau untuk mencegah kerusakan tanaman, kejahatan yang dapat diganjar hukuman penjara lima tahun namun jarang diproses. Habitat hutan mereka telah menciut secara dramatis dalam 50 tahun terakhir, korban dari dorongan negara ini untuk memasok dunia dengan kayu, pulp, kertas dan baru-baru ini, kelapa sawit.

Daniel mengatakan ia meminta saksi itu untuk melaporkan insiden tersebut kepada polisi namun orang itu takut ada pembalasan dendam.

Ia mengatakan perkebunan tempat orangutan dibunuh itu dimiliki PT. Susantri Permai, unit dari Genting Plantations Bhd., sebuah perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia.

Tahun 2011, dua pekerja perkebunan kelapa sawit Indonesia mengaku membunuh sedikitnya 20 orangutan dan monyet bekantan untuk para pemilik lahan yang ingin melindungi tanaman-tanaman mereka. [hd]

Recommended

XS
SM
MD
LG