Amnesty International mengatakan hari Kamis (3/11) bahwa usaha untuk menyelesaikan masalah penutupan kantornya di Moskow yang telah menghadapi tentangan keras dari pemerintah kota.
Staf kantor kelompok HAM internasional di ibukota Rusia itu tiba di kantor mereka Rabu pagi dan menemukan pintu kantor itu disegel dan kuncinya diganti.
Kantor walikota Moskow mengatakan hari Rabu bahwa kelompok itu gagal membayar sewa tepat pada waktunya.
Amnesty menyebut pernyataan tersebut sama sekali palsu, dan menambahkan dalam sebuah pernyataan hari Kamis bahwa mereka punya dokumen yang membuktikan bahwa sewa telah dibayar sampai dengan Oktober tahun ini.
"Kalau pemerintah tetap tidak mau menyelesaikan masalah ini, kesimpulannya adalah ini langkah yang disengaja untuk menghalangi pekerjaan kami membela HAM di Rusia," kata John Dalhuisen, Direktur Pusat Amnesty International Eropa dan Asia Tengah.
"Sulit untuk tidak melihat kejadian ini sebagai tindakan keras untuk menumpas masyarakat madani Rusia."
Hari Kamis sore, pihak berwenang Moskow membantah klaim Amnesty bahwa telah membayar semua sewanya, menurut kantor berita Pemerintah Rusia TASS. [sp/ii]
