Tautan-tautan Akses

Amerika-Jepang Dorong Aliansi Lebih Kuat


Presiden Obama dan PM Yoshihiko Noda berjabat tangan seusai menggelar jumpa pers bersama yang diadakan di Gedung Putih (30/4).
Presiden Obama dan PM Yoshihiko Noda berjabat tangan seusai menggelar jumpa pers bersama yang diadakan di Gedung Putih (30/4).

Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengumumkan visi gabungan baru untuk memperkuat aliansi kedua negara.

Hubungan kedua negara melemah dalam beberapa tahun ini, dan visi gabungan baru ini dimaksudkan untuk membentuk kawasan Asia Pasifik.

Berbicara didampingi Noda hari Senin, Presiden Obama mengatakan aliansi itu akan tetap menjadi dasar keamanan dan kesejahteraan kedua negara, dan tonggak perdamaian di kawasan tersebut.

Dalam pertemuan di Gedung Putih, kedua pemimpin membahas sejumlah isu termasuk pengumuman minggu lalu tentang relokasi sekitar 9.000 marinir Amerika dari kepulauan Okinawa di Jepang.

Kesepakatan itu bertujuan meredakan ketegangan antara kedua sekutu tentang kehadiran militer Amerika yang telah lama di Okinawa. Menurut kesepakatan itu, para marinir akan dipindahkan ke lokasi-lokasi lain di kawasan Pasifik, termasuk Hawaii, Guam, dan Australia. Kerangka waktu relokasi belum ditetapkan.

Kedua pemimpin juga membahas isu-isu keamanan kawasan, termasuk kemungkinan Korea Utara kembali menguji coba bom nuklir atau misil. Jepang dan Korea Selatan telah mengancam akan menembak jatuh misil yang masuk ke wilayah mereka, sebuah aksi yang dianggap Korea Utara sebagai pernyataan perang.

Obama berjanji bahwa semakin Korea Utara melakukan aksi provokatif, negara itu akan makin terkucil, baik secara ekonomi dan diplomatik.

Di bidang ekonomi, Obama berterima kasih kepada perdana menteri Jepang atas upayanya meliberalisasi perdagangan, selagi Amerika berusaha menggandakan ekspornya. Sebelumnya, kedua pemimpin telah membahas kemungkinan Jepang turut serta dalam Kemitraan Trans-Pasifik, sebuah perjanjian baru yang dipimpin Amerika dan melibatkan sembilan negara diseluruh Asia-Pasifik.

Meski PM Noda telah mengungkapkan minat dalam perjanjian itu, ia menghadapi tentangan berat di dalam negeri dari partainya dan para petani yang khawatir tentang kemungkinan hilangnya subsidi pemerintah dalam jumlah besar.
XS
SM
MD
LG