Tautan-tautan Akses

Amerika Serukan Evakuasi Kedutaan AS di Yaman


Seorang pekerja tengah memperbaiki pintu gerbang utama Kedutaan Amerika di ibukota Sana'a, Yaman (Foto: dok). Deplu AS mengeluarkan perintah evakuasi bagi Kedutaan AS di Yaman dan mengimbau warga AS untuk segera meninggalkan negara ini karena adanya ancaman teroris terkait al-Qaida.
Seorang pekerja tengah memperbaiki pintu gerbang utama Kedutaan Amerika di ibukota Sana'a, Yaman (Foto: dok). Deplu AS mengeluarkan perintah evakuasi bagi Kedutaan AS di Yaman dan mengimbau warga AS untuk segera meninggalkan negara ini karena adanya ancaman teroris terkait al-Qaida.

Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan perintah evakuasi bagi Kedutaan Amerika di Yaman terkait ancaman teroris, Selasa (6/8).

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri Amerika, Selasa (6/8) menyerukan agar semua staf non-esensial meninggalkan Yaman dan mendesak warga Amerika di negara itu agar segera meninggalkan negara tersebut karena adanya kemungkinan serangan teroris dan kerusuhan sipil “sangat tinggi.”

Sebelumnya, media Amerika melaporkan bahwa penutupan pos-pos diplomatik Amerika dipicu oleh informasi yang diperoleh dari komunikasi antara pemimpin al-Qaida Ayman al-Zawahri dan pemimpin cabang kelompok teroris itu di Yaman yang berhasil disadap.

Laporan itu mengatakan bahwa al-Zawahri memerintahkan Nasir al-Wuhayshi, pemimpin al-Qaida di Semenanjung Arab, untuk melaksanakan serangan pada hari Minggu yang baru lalu. Al-Wuhayshi baru-baru ini dinaikkan jabatannya menjadi pemimpin tingkat dua al-Qaida oleh al-Zawahri.

Para analis mengatakan komunikasi itu memberi indikasi bahwa saat ini al-Zawahri bergerak melalui cabang-cabang al-Qaida di berbagai wilayah, karena kelompok-inti sudah sangat lemah.

Beberapa kedutaan telah dibuka kembali hari Senin setelah penutupan satu hari, termasuk kedutaan di Aljir, Baghdad, Dhaka, dan Kabul. Sembilan belas lainnya akan tetap tutup termasuk di Amman, Kairo, Sanaa dan Tripoli.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan mereka tetap menutup 19 kedutaan sebagai langkah antisipasi. Jurubicara Marie Harf mengatakan para pejabat akan terus menganalisa informasi intelijen untuk menilai kebutuhan keamanan.
XS
SM
MD
LG