Tautan-tautan Akses

AS Masih Selidiki Kaitan ISIS dengan Penembak di Texas


Warga memegang papan dan bendera AS di seberang jalan Curtis Culwell Center, di mana dua pria melepaskan tembakan di luar berlangsungnya acara kontes kartun Nabi Muhammad, di Garland, Texas (5/4).
Warga memegang papan dan bendera AS di seberang jalan Curtis Culwell Center, di mana dua pria melepaskan tembakan di luar berlangsungnya acara kontes kartun Nabi Muhammad, di Garland, Texas (5/4).

Pihak berwenang di AS mencoba menentukan apakah memang benar ada koneksi antara kelompok Negara Islam dan dua penembak yang menyerang kontes kartun Nabi Muhammad di Texas

Para penyelidik menelusuri akun-akun Twitter yang terhubung dengan salah satu pelaku penembakan, dan juga piranti-piranti elektronik yang digunakan kedua pria.

ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, mengatakan "dua tentara khalifah" melangsungkan penembakan di Garland, Texas, sekitar 50 kilometer di sebelah timur laut Dallas. Kelompok tersebut mengatakan serangan itu yang pertama di dalam negeri Amerika dan yang terburuk masih menanti AS.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan pemerintahan Obama belum menyimpulkan bahwa ISIS telah tiba di Amerika Serikat.

"Kami tentunya ingin memastikan bahwa kami tahu lebih banyak lagi fakta-faktanya. Banyak ekstremis di seluruh dunia, termasuk mereka yang berafiliasi dengan ISIL, yang mencoba untuk memanfaatkan kesempatan di media sosial untuk berkomunikasi dengan individu-individu secara global, termasuk mereka di dalam Amerika Serikat," kata Earnest, menggunakan akronim lainnya yang sering digunakan untuk merujuk pada kelompok Negara Islam (ISIS).

Polisi telah mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Elton Simpson, 31 tahun, dan Nadir Soofi, 34 tahun. Kedua pria, yang mengenakan pelindung tubuh, melepaskan tembakan ke arah gedung konferensi, melukai seorang petugas keamanan, sebelum seorang polisi menembak dan menewaskan mereka.

Dokumen-dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Simpson berada dalam pengawasan FBI sejak 2006 dan dikenai hukuman percobaan tiga bulan karena berbohong kepada FBI mengenai niatannya untuk bergabung dengan kelompok militan di Somalia.

Kontes kartun

Sebuah kelompok bernama Inisiatif Pembela Kebebasan di Amerika (AFDI) mensponsori kontes kartun ini, menawarkan hadiah $10.000 bagi gambar Nabi Muhammad yang terbaik.

AFDI mengatakan kontes ini adalah sebuah acara yang mengusung kebebasan berpendapat, dan bahwa lebih dari 350 kartun yang diterima "menunjukkan bahwa Amerika tidak akan takut dengan intimidasi kekerasan Islamis."

Robert Spencer, yang mengelola website Jihad Watch dan salah seorang pendiri AFDI, mengatakan upaya yang mengganggu acara kontes ini menjadi motivasi untuk menyelenggarakan acara serupa.

"Kami jadinya harus melakukannya lagi," Spencer mengatakan kepada Reuters lewat telepon, menambahkan bahwa bila mereka berhenti sama artinya dengan menyerah pada upaya sensor oleh para militan.

Sebagian materi laporan ini berasal dari Reuters.

XS
SM
MD
LG