Tautan-tautan Akses

Amerika Serikat Berencana Terima Lebih Banyak Pengungsi


Warga keturunan Amerika Latin berunjuk rasa di depan Gedung Capitol, Washington DC saat bersidang membahas reformasi imigrasi, 10 April 2013 (Foto: dok).
Warga keturunan Amerika Latin berunjuk rasa di depan Gedung Capitol, Washington DC saat bersidang membahas reformasi imigrasi, 10 April 2013 (Foto: dok).

Rakyat Amerika Serikat memiliki pandangan yang semakin saling bertentangan menyangkut pengungsi.

Kebijakan Amerika mengenai pengungsi telah menjadi sorotan politik selama setahun terakhir karena krisis migrasi dunia, kekhawatiran akan serangan terorisme dan pemilu presiden yang sengit. Rakyat Amerika Serikat memiliki pandangan yang semakin saling bertentangan menyangkut pengungsi.

Tidak seperti para pengungsi ke Eropa Barat, para pencari suaka ke Amerika Serikat tidak bisa begitu saja muncul di pantai-pantai Amerika. Untuk bisa ditampung di Amerika Serikat, mereka akan diseleksi secara ketat dan lolos beberapa pemeriksaan keamanan, sebuah proses yang bisa memakan waktu hingga dua tahun.

"Yang saya ingin tegaskan, pengungsi adalah pendatang ke Amerika yang paling diperiksa secara seksama dibanding siapapun yang datang ke negara ini," kata Mark Storella, pejabat tinggi di biro urusan pengungsi dan migran Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Namun, bukan itu yang ingin didengar oleh kebanyakan rakyat Amerika Serikat.

Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan, "Kini saya dengar pemerintah Amerika akan menampung 200 ribu pengungsi Suriah.Mereka mungkin saja anggota ISIS. Saya tidak tahu."

Pernyataan seperti itu meningkatkan kekhawatiran banyak rakyat Amerika Serikat. Namun aktivis pendukung pengungsi Lavinia Limon mengungkapkan, pernyataan itu tidak memiliki fakta yang mendukung. Limon memimpin salah satu badan urusan penampungan pengungsi terbesar di Amerika Serikat.

"Tak satupun teroris pelaku serangan 11 September adalah pengungsi.Tak satupun pelaku kejahatan seperti itu di Amerika, Paris atau tempat lain dalam beberapa tahun terakhir adalah pengungsi," kata Limon.

Namun dengan kekhawatiran akan serangan teroris memenuhi pikiran banyak warga Amerika Serikat, menampung pengungsi dari Suriah atau dari negara mana pun telah menjadi sorotan politik di Amerika.

Limon, Presiden Komisi Amerika Serikat Urusan Pengungsi dan Imigran, menjelaskan, "Selama lebih dari 40 tahun saya berkecimpung mengurus pengungsi, saya belum pernah menyaksikan masalah pengungsi dipolitisasi dan menjadi isu besar dalam kampanye presiden. Ini hal baru."

Tahun lalu Trump bersama bakal calon presiden dari Partai Republik lainnya, sejumlah anggota Kongres dan puluhan gubernur menyerukan diakhirinya penampungan pengungsi dari Suriah.

Presiden Obama mengabaikan seruan itu, dan malah menanggapi seruan itu dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat belum melakukan usaha yang memadai untuk meringankan krisis migrasi dunia dan memerintahkan peningkatan jumlah pengungsi yang bisa ditampung di Amerika Serikat menjadi 85 ribu tahun ini.

Pemerintahan Obama mengatakan pekan ini, tahun depan Amerika Serikat akan menampung 110 ribu pengungsi, jumlah terbesar dalam dua dekade. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG