Tautan-tautan Akses

Amerika Kerahkan Kapal Induk Ketiga ke Pasifik Barat


ARSIP – Kapal-kapal yang ditugaskan pada Nimitz Carrier Strike Group berpartisipasi dalam latihan lintas selat di Samudra Pasifik (foto: Pelaut Spesialis Komunikasi Massa, Ian Kinkead, AL AS/Rilis)
ARSIP – Kapal-kapal yang ditugaskan pada Nimitz Carrier Strike Group berpartisipasi dalam latihan lintas selat di Samudra Pasifik (foto: Pelaut Spesialis Komunikasi Massa, Ian Kinkead, AL AS/Rilis)

Tiga kapal induk Amerika dikerahkan ke bagian barat Pasifik dalam upaya mengingatkan Korea Utara supaya tidak melanjutkan program nuklir dan misil balistiknya.

Amerika mengerahkan kapal induk ketiga ke bagian barat Pasifik dalam upaya mengingatkan Korea Utara supaya tidak melanjutkan program nuklir dan misil balistiknya, demikian pernyataan dua sumber pada VOA.

USS Nimitz adalah salah satu kapal induk terbesar di dunia yang akan bergabung dengan dua kapal induk lainnya – USS Carl Vinson dan USS Ronald Reagan – di Pasifik Barat, demikian ujar sumber-sumber itu pada wartawan VOA Steve Herman.

Militer Amerika hampir tidak pernah mengerahkan tiga kapal induk secara serentak ke wilayah yang sama.

Tetapi meningkatnya ancaman misil dan nuklir Korea Utara dipandang sebagai tantangan keamanan utama bagi Presiden Donald Trump, yang telah bertekad akan mencegah Korea Utara menyerang Amerika dengan misil nuklir, yang menurut beberapa pakar bisa dilakukan negara pimpinan Kim Jong Un itu setelah tahun 2020.

Beberapa saat sebelum dimulainya KTT G-7 di Sisilia, Presiden Trump – yang berbicara disisi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe – hari Jum’at (26/5) mengatakan para pemimpin G7 “sebaiknya memusatkan perhatian pada masalah Korea Utara.”

Pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan hari Jum’at mengatakan kedua pemimpin setuju “meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara” guna mencegah perkembangan lebih jauh program nuklir dan misil balistik Korea Utara.

Namun demikian minggu depan militer Amerika akan melakukan uji sistem untuk menembak jatuh misil balistik antar-benua (ICBM) untuk pertama kalinya. Uji sistem ini akan menjadi simulasi pencegahan ICBM Korea Utara yang ditujukan ke Amerika.

Badan Pertahanan Misil mengatakan pihaknya akan menguji sistem pertahanan misil yang sudah ada itu pada hari Selasa (30/5) untuk berupaya mencegat sebuah misil balistik antar-benua. Pentagon telah menggunakan sistem Ground-Based Midcourse Defense GMD untuk mencegat jenis-jenis misil lain sebelumnya, tetapi belum pernah berupaya mencegat misil jenis ICBM.

Sistem GMD yang dikenal tidak konsisten, sejak tahun 1999 baru berhasil mencegat sembilan dari 17 misil tanpa kapabilitas antar-benua.

Ujicoba terbaru yaitu pada Juni 2014 berhasil, tetapi tiga ujicoba lainnya yang dilakukan secara bersamaan gagal. [em]

XS
SM
MD
LG