Amerika telah menghentikan pengiriman kendaraan militer ke Kamboja sebagai protes atas deportasi yang dilakukan pemerintah Kamboja terhadap 20 orang etnis Uighur ke Tiongkok tahun lalu.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley hari Kamis mengatakan Kamboja telah diberitahu bahwa pengiriman 200 truk militer dan trailer tambahan tidak akan dilaksanakan "sebagai konsekuensi dari tindakan pemerintah negara itu."
Kamboja mendeportasi warga Uighur tersebut ke Tiongkok Desember lalu, dua hari sebelum wakil presiden Tiongkok tiba di Phnom Penh untuk menyaksikan penandatanganan kontrak senilai hampir satu milyar dollar. Kamboja membantah bertindak demikian karena tekanan dari Beijing dan mengatakan warga Uighur tersebut dideportasi karena memasuki negara itu secara gelap.
Crowley mengatakan Kamboja telah gagal memenuhi kewajiban internasionalnya dan tidak menepati pernyataan sebelumnya yang menjanjikan kerjasama dengan Komisaris Tinggi PBB urusan Pengungsi guna menentukan apakah ke-20 warga Uighur itu memang berstatus pengungsi.