Tautan-tautan Akses

Amerika akan Segera Kirim Bantuan Pasukan ke Irak


Lokasi markas militer Taqqadum di provinsi Anbar, Irak (Foto: dok).
Lokasi markas militer Taqqadum di provinsi Anbar, Irak (Foto: dok).

450 personel militer AS akan beroperasi dari markas militer Taqqadum yang berlokasi di antara Ramadi dan Fallujah, dua kota penting yang kini dikuasai ISIS.

Tahap selanjutnya dalam upaya Amerika membantu Irak memerangi militan Negara Islam (ISIS) mungkin dimulai dalam enam hingga delapan minggu mendatang, jelas Pentagon. Ditambahkan, 450 personel militer siap untuk dikirim ke provinsi Anbar dalam misi menjadi penasihat dan membantu pasukan Irak.

Mereka akan beroperasi dari markas militer Taqqadum yang berlokasi di antara Ramadi dan Fallujah, dua kota penting yang kini dikuasai ISIS.

Di Taqqadum, pasukan Amerika akan menjadi penasihat divisi militer ke-8 Irak mengenai “cara terbaik mengerahkan pasukan” serta meningkatkan logistik dan intelijen, kata juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren. Mereka juga akan berusaha menghubungkan kelompok-kelompok Sunni di Anbar dengan pemerintah Irak dalam upaya membantu menambahkan milisi Sunni ke pasukan propemerintah yang kini berjuang memerangi ISIS.

Gedung Putih mengumumkan misi tersebut hari Rabu, dengan menyatakan bahwa Presiden Barack Obama telah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dan bahwa langkah tersebut sesuai dengan “permintaan dan keinginan Abadi mengenai bantuan tambahan.”

Pasukan yang bakal dikirim itu akan bergabung dengan 3.100 tentara Amerika yang telah melatih dan menjadi penasihat pasukan Irak di berbagai tempat lain di negara itu. Tak satupun pasukan Amerika yang ambil bagian dalam pertempuran di lapangan, yang sejauh ini oleh Obama tidak dinyatakan sebagai salah satu opsi.

Deputi Penasihat Keamanan Nasional Ben Rhodes mengatakan, presiden telah berulang kali menyatakan harus ada solusi lokal untuk merebut kembali daerah-daerah tersebut dan mempertahankannya, dan bahwa militer Amerika tidak bisa melakukannya begitu saja demi rakyat Irak. Rakyat Irak sendiri, tambah Rhodes, ingin mengambil peran memimpin.

Ilmuwan politik senior RAND Corporation dan mantan perwira militer Rick Brennan mengatakan kepada VOA bahwa upaya baru ini merupakan langkah di arah yang tepat, tetapi pasukan yang dikirim tidak cukup besar untuk mencapai tujuan presiden. Ia juga mengatakan bahwa menjadi penasihat bagi pasukan Irak saja tidak akan menyelesaikan isu jangkauan ISIS di luar Irak hingga ke kubu pertahanannya di Suriah serta ancaman-ancamannya di berbagai tempat seperti Libya.

Para anggota partai Republik juga mengatakan jangkauan upaya baru itu tidak cukup jauh. Senator Lindsey Graham mengatakan kepada VOA bahwa pasukan itu hanyalah menambah kemampuan bagi strategi yang tidak akan efektif. Kekuatan pasukan itu juga terlalu kecil untuk menimbulkan perubahan, lanjutnya.

Senator John McCain telah berulang kali menyatakan perlunya pasukan Amerika kembali ke medan tempur di Irak.

XS
SM
MD
LG