Tautan-tautan Akses

Al Saadi Gaddafi Pernah Bermain di Liga Italia, Meski Biasa-biasa Saja


Al-Saadi Gaddafi, salah seorang putera Moammar Gaddafi (foto:dok).
Al-Saadi Gaddafi, salah seorang putera Moammar Gaddafi (foto:dok).

Martin Rogers dari Yahoo Sports baru-baru ini menurunkan sebuah fitur tentang kisah al-Saadi, putra Moammar Gaddafi yang berkarir dalam dunia sepakbola internasional.

Al-Saadi adalah putra ketiga dan memanfaatkan pengaruh bapaknya, Moammar Gaddafi untuk memperoleh kontrak dalam tiga kesebelasan Italia Seri A, Perugia, Udinese dan Sampdoria, dan ikut berlatih bersama Lazio dan Juventus.

Al-Saadi adalah pemain yang sedang-sedang saja yang 18 kali tampil bersama kesebelasan nasional Libya. Tetapi kemampuannya tidak mencukupi untuk dipertimbangkan dalam Seri A.

Namun selama hampir 8 tahun ia menjalani kehidupan sebagai pemain profesional, melakukan perjalanan dengan kesebelasan kelas satu, jadi cadangan dan sedikit keterlibatan dalam pertandingan kelas utama.

Ia bukan pemain terbaik, kata penyerang depan Inggris, Jay Bothroyd yang bermain bersama Al-Saadi di Perugia.

“Tetapi ia memperlakukannya sebagai hobi. Dia milyarder tetapi ingin main sepakbola, rajin berlatih setiap hari. Dan dia berusaha sebetulnya, serta tidak minta perlakuan khusus," ujar Bothroyd.

Mengingat kemampuannya yang terbatas, keterlibatannya dalam Seri A sebenarnya tidak mungkin. Tetapi berkat pengaturan dalam hubungan diplomatik Italia dan Libya, hal ini terlaksana.

Fiat, produsen mobil Italia menanamkan modal dalam sektor minyak Libya, sementara keluarga Gaddafi memiliki 7 persen saham di Juventus, satu dari kelab sepak bola paling sukses di Italia. Al Saadi menyewa Diego Maradona sebagai konsultan dan sprinter Kanada Ben Johnson jadi pelatih kebugarannya ketika bergabung di Perugia.

XS
SM
MD
LG