Tautan-tautan Akses

Tergenang Banjir, Bandara Don Muang Bangkok Ditutup bagi Penerbangan


Para warga Bangkok yang mengungsi di bandara Don Muang sedang menunggu bis yang akan mengangkut mereka ke tempat lain yang lebih tinggi (25/10).
Para warga Bangkok yang mengungsi di bandara Don Muang sedang menunggu bis yang akan mengangkut mereka ke tempat lain yang lebih tinggi (25/10).

Banjir Thailand telah mencapai bandara domestik Bangkok, akibatnya bandara itu ditutup bagi penerbangan komersial dan membuat warga yang mengungsi di sana mengungsi ke wilayah yang lebih ke selatan lagi.

Bandara Don Muang Bangkok selama ini digunakan sebagai pusat operasi penanganan bencana di Bangkok, dan sekaligus menjadi tempat berlindung bagi ribuan warga yang telah mengungsi dari rumah mereka yang terendam di luar kota Bangkok.

Namun, ketika air meluap dari tanggul-tanggul banjir di bandara itu Selasa kemarin, penerbangan terpaksa dihentikan dan pihak berwenang melakukan persiapan untuk memindahkan ribuan warga ke pusat penampungan di sebelah selatan Bangkok.

Bhitchit Rattakul, direktur Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Bencana Asia (ADPC) dan mantan gubernur Bangkok mengatakan pihak berwenang berusaha keras untuk menyalurkan air ke beberapa kanal dalam kota sehingga bisa sampai ke laut.

“Inilah yang kita khawatirkan dan kita harus bisa mengupayakan supaya-pemerintah pusat dan pemerintah kota Bangkok untuk menyetujui pembangunan kanal banjir di bawah bandara Don Muang dan mengarahkannya ke kanal Premprachakorn. Dengan kata lain di hilir kota Bangkok dan Bangkaen sebelum Victory Monument, sudah banyak sistim perairan yang dibangun di sana untuk mengatasi banjir,” papar Bhitchit Rattakul.

Banjir terparah Thailand dalam lima puluh tahun terakhir telah menenggelamkan dua pertiga lebih wilayah negara itu dan menewaskan 360 orang lebih, merusak tanaman dan infrastruktur. Pihak berwenang mengatakan dua setengah juta orang terkena dampaknya.

Hari Selasa, PM Yingluck Shinawatra bertemu pemimpin oposisi Abhisit Vejjajiva yang berjanji memberi dukungan moral kepada pemerintah untuk mengatasi krisis. Pemerintah baru PM Yingluck telah dikritik dalam penanganan bencana banjir dan jajak pendapat menunjukkan kemarahan masyarakat meningkat akibat pertikaian politik.

Sementara itu, kabinet telah menyetujui 8 milyar dolar Amerika lebih pinjaman untuk membantu pabrik-pabrik, bisnis berskala kecil-menengah dan bisnis pribadi yang terkena banjir. Ekonom mengatakan kerugian ekonomi, termasuk kerusakan pada kawasan industri besar bisa meningkat hingga 6 milyar dolar Amerika lebih.

Pemerintah juga menyatakan hari libur umum selama empat hari pada akhir bulan untuk membantu masyarakat pulih dari banjir.

Thailand telah menerima bantuan dari beberapa negara termasuk Amerika, Jepang, Tiongkok dan Australia.

Di seluruh Asia Tenggara, musim hujan mengakibatkan kematian 800 orang, khususnya di Kamboja dan Thailand, Birma, Vietnam, Laos dan Philipina.

PBB mengatakan pekerja kemanusiaan berusaha keras membantu delapan juta orang lebih di seluruh kawasan itu sementara ribuan orang lagi masih menerima sedikit bantuan atau tidak mendapat bantuan sama sekali.

XS
SM
MD
LG