Tautan-tautan Akses

Ahmadinejad Tolak Tekanan Barat soal Program Nuklir Iran


Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (tengah) dikelilingi para pengawal kepresidenan, melambai kepada massa di Teheran dalam perayaan HUT Revolusi Islam Iran ke 34, Minggu (10/2).
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (tengah) dikelilingi para pengawal kepresidenan, melambai kepada massa di Teheran dalam perayaan HUT Revolusi Islam Iran ke 34, Minggu (10/2).

Presiden Iran mengatakan Teheran tidak akan dapat ditekan untuk mengikuti perundingan mengenai program nuklirnya yang disengketakan.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad hari Minggu (10/2) mengisyaratkan bahwa pembicaraan akan berlangsung jika musuh-musuh Iran berhenti “mengarahkan senjata” ke negaranya.

Presiden Iran mengeluarkan pernyataan itu hari Minggu dalam rapat umum di Teheran untuk memperingati genap 34 tahun Revolusi Islam Iran tahun 1979 yang menyingkirkan Shah Iran dukungan Amerika dan membawa para ulama Islam garis keras ke tampuk kekuasaan. Pidatonya ditayangkan langsung di televisi pemerintah.

Namun, Presiden Ahmadinejad tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui perundingan mengenai program nuklir. Kewenangan itu dimiliki Pemimpin Agung Ayatullah Ali Khamenei yang bulan ini menolak seruan Amerika untuk melakukan perundingan langsung, selama sanksi-sanksi dan tekanan-tekanan lain terhadap Iran masih diberlakukan.

Teheran dikenai serangkaian sanksi internasional yang bertujuan untuk mengekang program pengayaan uraniumnya yang kontroversial. Proses pengayaan ini bisa diterapkan untuk tujuan militer dan sipil. Para pejabat Iran membantah niat membuat senjata nuklir.

Rakyat Iran di berbagai penjuru negara itu hari Minggu berkumpul untuk memperingati Revolusi Islam. Di ibukota, para demonstran melambai-lambaikan bendera Iran dan berseru “Matilah Amerika” dan “Matilah Israel”, slogan-slogan yang biasanya digunakan untuk mencela musuh-musuh bebuyutan Republik Islam itu.
XS
SM
MD
LG