Tautan-tautan Akses

Afghanistan untuk Pertama Kalinya Kirim Mahasiswa ke Pakistan


Para mahasiswi Afghanistan dalam upacara kelulusan. (Foto: Dok)
Para mahasiswi Afghanistan dalam upacara kelulusan. (Foto: Dok)

Ini pertama kalinya Afghanistan memakai dana pemerintah untuk membantu para mahasiswanya belajar di luar negeri dan pilihan negara tujuan mencerminkan perubahan hubungan kedua negara.

Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Sabtu (21/2), menandatangani nota kesepahaman untuk mengirim sejumlah mahasiswa guna belajar di sebuah universitas elit Pakistan.

Ini pertama kalinya Afghanistan akan memakai dana pemerintah untuk membantu para mahasiswanya belajar di luar negeri. Pilihan negara tujuan yaitu Pakistan juga mencerminkan perubahan dalam hubungan antara kedua negara bertetangga itu yang sering bergejolak.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai sering menuduh Pakistan melindungi militan Taliban Afghanistan dan bahkan membantu serangan lintas perbatasan. Tuduhan itu juga sering diutarakan pejabat Amerika.

Duta Besar Janan Mosazai berharap program beasiswa tersebut akan menjembatani hubungan antar rakyat kedua negara secara lebih erat dan mendalam.

Afghanistan berjanji menyediakan beasiswa US$1 juta untuk mengirim mahasiswanya belajar di kampus Lahore University of Management Sciences (LUMS) di Lahore. Dana itu menambah $2 juta yang sudah disediakan pemerintah Pakistan.

LUMS dipandang sebagai salah satu institut pelatihan manajemen bisnis paling elit di kawasan itu.

Kelompok pertama dari lima hingga 10 mahasiswa Afghanistan diharapkan tiba di kampus LUMS yang megah pada musim panas ini. Duta Besar Mosazai mengharapkan akan sebanding antara perempuan dan laki-laki dalam kelompok mahasiswa ini.

Namun membaiknya hubungan kedua negara ini adalah baru dan belum teruji.

Afghanistan mengharapkan Pakistan memenuhi janjinya untuk menekan Taliban Afghanistan untuk berunding dengan Afghanistan. Jika hal ini tidak tercapai, Presiden Ashraf Ghani kemungkinan akan kewalahan dalam mendekati negara tetangga sebelah timur ini.

Wakil pimpinan LUMS, Sohail Naqvi, mengatakan, bahkan jika hal ini tidak tercapai, masa depan program ini tetap aman.

“Saya melihatnya akan semakin kuat, tahan lama dan lebih bisa dipahami sejalan keberagaman yang tercipta. Saya melihat program ini semakin kuat," ujarnya.

Kedua pihak berharap program ini akan menerima dana lebih di masa yang akan datang untuk memperluas program dengan mahasiswa yang semakin banyak dan akhirnya juga dapat menjangkau profesional tingkat menengah.

XS
SM
MD
LG