Tautan-tautan Akses

Abu Jenazah Fidel Castro Dimakamkan dalam Acara Tertutup di Kuba


Seorang perempuan memegang foto Fidel Castro untuk menghormati pemimpin Kuba itu di lapangan Antonio Maceo di Santiago, Kuba, Sabtu, 3 Desember 2016.
Seorang perempuan memegang foto Fidel Castro untuk menghormati pemimpin Kuba itu di lapangan Antonio Maceo di Santiago, Kuba, Sabtu, 3 Desember 2016.

Abu jenazah mantan pemimpin Kuba Fidel Castro dimakamkan di Kuba Timur Minggu pagi (4/12), mengakhiri masa berkabung nasional selama sembilan hari di negara itu.

Mobil militer yang membawa abu jenazah dalam peti yang ditutupi bendera itu meninggalkan Plaza of the Revolution di bagian timur kota Santiago sekitar jam 6.39 pagi, dan kembali dalam keadaan kosong dua jam kemudian. Ribuan orang berdiri di rute perjalanan sepanjang dua mil dari Santiago menuju ke tempat pemakaman Santa Ifigenia, sambil melambai-lambaikan bendera Kuba dan meneriakkan kata “Long Live Fidel”.

Upacara di Pemakaman Santa Ifigenia di Santiago de Cuba itu dinyatakan tertutup pada saat-saat terakhir, sehingga wartawan dari berbagai penjuru dunia tidak dapat menyaksikan acara tersebut.

Upacara yang berlangsung selama 90 menit itu dilakuan secara tertutup setelah pada saat-saat terakhir pejabat-pejabat Kuba menyampaikan pembatalan rencana untuk menyiarkan secara langsung acara itu di televisi-televisi nasional dan internasional. Media asing juga dilarang mengikuti upacara itu.

Meskipun demikian sejumlah warga Kuba diijinkan melihat sejenak makam Fidel Castro di pemakaman itu, yang berbentuk batu bulat sederhana dan tinggi sekitar 15 kaki, serta tulisan namanya. Batu nisan itu berada disamping monumen untuk mengenang tentara yang tewas dalam serangan yang dipimpin Fidel Castro terhadap barak Moncada di Santiago pada 26 Juli 1953, dan di depan musoleum pahlawan nasional Kuba Jose Marti,

Pasukan penjaga kehormatan yang tidak berseragam berdiri di depan makam Castro itu.

Fidel Castro, yang mengundurkan diri pada tahun 2006 karena sakit, jarang muncul di hadapan publik selama hampir setengah abad karena ia ingin menghindari terjadinya pengkultusan atas pribadinya. Sebaliknya, gambar-gambar pejuang revolusioner seangkatannya, Camilo Cienfuegos dan Ernesto “Che” Guevara menjadi pemandangan yang umum ada di Kuba selama puluhan tahun setelah kematiannya. [uh/em/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG