Presiden Libanon menghimbau kepada berbagai faksi di negaranya yang terpecah belah agar segera mulai pembicaraan, sesudah terjadinya ledakan di daerah pinggiran Beirut yang mengakibatkan kekhawatiran bakal terjadinya lagi pertumpahan darah dan memperumit perundingan berbagai kelompok politik yang saling bersaing mengenai pembentukan pemerintahan baru. Presiden Emile Lahoud mengatakan, semua rakyat Libanon baik yang mendukung peranan militer Suriah di Libanon maupun mereka yang selama ini berdemonsntrasi agar Suriah meninggalkan Libanon tanpa syarat -- hendaknya menegakkan tanggung-jawab yang bersejarah -- dan mulai mengadakan pertemuan untuk berusaha mencapai konsensus secara nasional.
Ledakan kuat di daerah pinggiran Beirut yang sebagian besar dihuni umat nasrani Sabtu ini melukai sedikitnya 9 orang. Belum diketahui apakah motif pengeboman itu bersifat politik atau sektarian, tetapi banyak orang Libanon memandang ledakan tadi sebagai pertanda bahwa keberangkatan tentara Suriah dari Beirut dapat mengakibatkan lagi gelombang tindak kekerasan baru.