Tautan-tautan Akses

Ikan Paus Sebagai Obyek Wisata di Amerika 


Tanpa peresmian atau upacara, mengamati ikan paus telah menjadi atraksi turis yang termasuk paling diminati di Amerika. Maui di Hawaii memiliki banyak atraksi wisata, namun yang paling terkenal adalah mengamati ikan paus dari dekat. Para turis selalu bersorak setiap kali seekor ikan paus menyemburkan air sebelum muncul ke permukaan air. Populasi berbagai jenis ikan paus meningkat, setelah terancam kepunahan akibat diburu secara berlebihan selama beberapa dasawarsa. Kepulihan populasi ikan paus mulai sejak tahun 1986, ketika Konferensi Perburuan Ikan Paus Internasional menetapkan moratorium pembunuhan ikan paus.

Beberapa jenis species ikan paus masih terancam kepunahan. Ikan paus biru adalah hewan paling besar di dunia. Dulu, populasi ikan paus biru mencapai hampir 240 ribu ekor. Sekarang jumlahnya tinggal sekitar 1.700 ekor, karena terlalu banyak diburu. Ikan paus biru panjangnya dapat mencapai 27 meter, dan beratnya 190 ton. Jantungnya sebesar mobil, dan urat nadinya begitu besar, sehingga seorang anak dapat merangkak di dalamnya. Ikan paus yang menarik perhatian para wisatawan di Maui adalah dari jenis Humpback, yang panjangnya mencapai 16 meter dan beratnya 65 ton. Setiap tahun, hampir satu juta orang wisatawan datang ke Maui untuk menyaksikan ikan paus humpback. Ikan paus humpback yang dulu populasinya mencapai 125.000 ekor, suatu saat pernah hampir punah, dan sekarang populasinya sekitar 10.000 ekor.

Ikan paus humpback memiliki suara yang sangat menarik. Sebuah rekaman yang disebut ”Nyanyian Ikan Paus Humpback” sangat laris pada tahun 1971. NASA bahkan mengirim rekaman itu ke antariksa. Ikan paus humpback dikenal suka meloncat ke udara, kadang-kadang melakukan jungkir balik. Jenis lain adalah ikan paus kelabu, panjangnya 17 meter dan beratnya 40 ton, hidup di sepanjang laut Rusia dan Jepang di Pasifik Barat, dan antara Kutub Utara dan Meksiko di Pasifik Barat. Setelah turun menjadi dua ribu ekor pada tahun 1970, populasinya sekarang mencapai 18.000 ekor. Lebih dari 100 ribu orang datang untuk menyaksikan ikan paus kelabu berenang di lepas pantai Meksiko musim dingin ini, naik dari sekitar 2000 orang pada tahun 1991.

Desakan Jepang Setelah populasi ikan paus naik lagi, dunia berdebat apakah akan mencabut moratorium pemburuan ikan paus. Jepang, Norwegia dan Eslandia mendukung diakhirinya moratorium berburu ikan paus. Mereka sebenarnya tidak pernah berhenti berburu ikan paus, dengan memanfaatkan ketentuan bahwa berburu ikan paus dalam jumlah terbatas boleh dilakukan asal tujuannya adalah untuk riset ilmiah.

Kepulauan Pasifik menjadi bagian penting dalam perdebatan itu. Australia, Selandia Baru dan Fiji memimpin usaha untuk mempertahankan moratorium. Tetapi pulau-pulau kecil yang tidak pernah berburu ikan paus, seperti Solomons, Tuvalu dan Kiribati, mendukung usaha Jepang mencabut moratorium. Demikian juga beberapa negara Amerika Tengah. Kebetulan saja, negara-negara itu menerima bantuan ekonomi dari Jepang, tetapi Jepang membantah adanya kaitan antara bantuan ekonomi dan dukungan bagi pencabutan moratorium.

Amerika menghadapi masalah yang baru dan berbeda mengenai ikan paus. Setelah 34 ekor ikan paus mati di Pantai Timur Amerika bulan Januari yang lalu karena mendamparkan diri ke pantai, para pengecam mengatakan bahwa mereka melakukannya gara-gara alat sonar yang digunakan Angkatan Laut Amerika dalam latihan di perairan di dekatnya. Departemen Pertahanan Amerika membantah keterkaitan antara kedua hal itu. Untungnya bagi ikan paus, orang Amerika tidak suka makan daging ikan paus, dan sebagian besar warga Amerika mendukung terus berlakunya moratorium perburuan ikan paus. Sekarang ini, 100 negara menyediakan atraksi wisata melihat ikan paus dari dekat.

XS
SM
MD
LG