PBB mengatakan Indonesia telah berhasil menghindari merebaknya penyakit secara meluas selama proses berlangsungnya pemulihan dari gempa bumi dan badai tsunami dahsyat bulan lalu, tetapi masih terdapat ancaman wabah yang berbahaya. Margareta Wahlstrom, koordinator khusus PBB bagi bantuan kemanusiaan tsunami, memberitahu para wartawan di Jakarta hari ini, bahwa penduduk yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai adalah mereka yang paling beresiko terjangkit penyakit menular. Utusan PBB itu mengatakan tim medis yang memberi vaksinasi kepada anak-anak telah menemukan beberapa kasus penyakit campak. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda peningkatan yang berarti pada penyakit-penyakit bakteri yang berbahaya di zona gempa. Ketua bantuan humanitarian PBB Jan Egeland menambahkan masih diperlukan waktu sepekan lagi, baru jumlah korban final akan diketahui. Dia memberitahu para wartawan di New York kemarin, bahwa jumlah korban -- yang saat ini ditaksir sekitar 160,000 orang – tidak mencakup jumlah keseluruhan korban dari berbagai daerah yang sulit dijangkau, akibat gelombang tsunami.