Tautan-tautan Akses

Distribusi Bantuan ke Daerah Bencana Alami Kesulitan, AS Tingkatkan Bantuan Menjadi 350 Juta Dollar - 2005-01-01


Sejumlah besar suplai bantuan berdatangan di negara-negara Asia Selatan yang paling hebat tertimpa bencana Tsunami, namun para pejabat berwenang menghadapi kesulitan menyalurkan bantuan itu. Helikopter-helikopter dari Singapura dan satuan tugas pesawat angkut Amerika Abraham Lincoln, bersamaan dengan pesawat-pesawat kargo dari Australia dan Indonesia telah mendarat di ibukota Propinsi Aceh, Banda Aceh. Namun, pangan, air dan suplai medis masih menumpuk karena kesulitan mencapai kawasan-kawasan yang paling hebat dilanda bencana. Banyak suplai didistribusikan di Banda Aceh, dimana banyak korban yang selamat meloloskan diri ke sana. Pangkalan-pangkalan militer di Singapura, yang tidak tersentuh bencana Tsunami, telah membuka gudang-gudangnya untuk penyimpanan suplai-suplai darurat. Tim-tim pesawat penilai dari militer Amerika juga disebarkan di kawasan itu untuk mengkoordinasikan usaha-usaha pertolongan.

Sementara, sebuah gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang kawasan pantai Sumatera hari ini. Ini merupakan gempa terkuat ketiga dari 100 gempa susulan setelah gempa dan badai Tsunami yang menghancurkan hari Minggu lalu. Tidak ada laporan segera mengenai kerusakan yang ditimbulkan atau badai tsunami dari aktivitas seismik yang terakhir itu. Gempa susulan pada awal tahun baru itu terjadi pada saat para pekerja bantuan bergegas datang untuk mencegah penyebaran penyakit di antara mereka yang selamat dari bencana gempa berkekuatan 9 skala richter hari Minggu lalu. Ada kecemasan bahwa penyakit-penyakit seperti kolera dan tifus bias melipatgandakan total korban tewas secara keseluruhan, yang menurut para pejabat PBB saat ini mendekati 150 ribu.

Kapal-kapal dari Amerika dan negara-negara lain bergerak ke Propinsi Aceh, dan pelabuhan-pelabuhan lain di kawasan bencana, membawa suplai bantuan kemanusiaan, obat-obatan dan pakar-pakar bala bantuan. Sejauh ini pengiriman bantuan mengalami kesulitan, khususnya di Sumatera.

Hujan lebat menambah kesulitan usaha-usaha pertolongan di Sri Lnaka, dimana banyak orang yang kehilangan tempat tinggal terpaksa harus meningggalkan tempat-tempat penampungan sementara akibat serangan banjir.

Presiden Bush telah menjanjikan peningkatan bantuan bagi korban Tsunami menjadi sedikitnya 350 juta dolar. Komunitas internasional sejauh ini telah menjanjikan lebih dari satu miliar dolar.

Korban-korban bencana Tsunami Asia juga meliputi para turis dan pengunjung dari puluhan negara dari luar kawasan bencana. Daftar korban di Indonesia, Thailand dan 10 negara lain yang dihantam badai Tsunami hari Minggu lalu, serta laporan-laporan dari negara-negara yang warganya menjadi korban, menunjukkan, lebih dari 300 orang asing berada di antara mereka yang diketahui tewas. Laporan-laporan lain menunjukkan lebih dari 10 ribu orang dari luar Asia dinyatakan hilang atau belum diketahui nasibnya di kawasan bencana. Banyak warga Eropa menikmati musim liburan natal di kawasan Pantai Asia Selatan ketika gempa dahsyat dari pantai Sumatera menyebabkan serangkaian gelombang yang menyapu Lautan India dengan kekuatan maut. Lima hari setelah tragedi itu, sekitar 3600 warga Swedia, 1000 warga Jerkman dan 700 warga Italia masih dinyatakan hilang. Para pejabat Amerika mengatakan sekitar 3000 warga Amerika diyakini berada di Asia Selatan ketika terjadi serangan Tsunami, namun tidak jelas berapa banyak di antara mereka berada di kawasan-kawasan berbahaya.

XS
SM
MD
LG