Tautan-tautan Akses

AS Tuduh Iran Terlibat Dalam Usaha Mempengaruhi Hasil Pemilu di Irak  - 2004-12-17


Pihak pemberontak menyerang lagi di Irak, kali ini membunuh seorang pejabat tinggi pemerintah, dalam upaya mereka menggagalkan pemilu nasional bulan depan. Polisi mengatakan orang-orang bersenjata yang tidak diketahui identitasnya menembak direktur Kementerian Komunikasi itu dari mobil yang sedang bergerak sewaktu ia dalam perjalanan ke kantor Kamis kemarin di Bagdad. Sementara itu, Italia sedang menyelidiki laporan bahwa salah seorang warganya telah dibunuh di Irak, setelah tayangan video di televisi Al-Jazeera menunjukkan seorang laki-laki yang diduga seorang warga Italia disekap oleh orang-orang bersenjata. Dan dalam perkembangan terpisah, para pengacara pemimpin Irak Saddam Hussein yang terguling mengatakan Saddam Kamis kemarin bertemu dengan seorang pengacara pembela untuk pertama kalinya sejak dia ditahan tahun lalu. Sidang investigatif atas para pembantu utama Saddam akan dimulai dalam waktu dekat, tetapi mantan diktator itu kemungkinan termasuk diantara yang terakhir diadili.

Sementara, Amerika Serikat mengatakan Iran terlibat berat dalam usaha mempengaruhi hasil pemilihan umum Irak bulan Januari. Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Adam Ereli mengatakan kepada VOA seksi bahasa Persia hari ini bahwa Amerika Serikat dan Irak juga yakin Iran membantu kelompok-kelompok yang mencoba hendak merongrong pemilu itu.

Ia mengatakan itu menyusul peringatan dari Presiden Bush kepada Iran dan Syria supaya jangan ikut campur di Irak. Gedung Putih mengatakan kedua negara memiliki tanggungjawab untuk berlaku konstruktif. Pemerintah sementara Irak belum lama ini telah menuduh Iran dan Syria mencampuri urusan negara itu.

Hari Rabu, Menteri Pertahanan sementara Irak Hazem al Salaan menyebut Iran sebagai musuh nomor satu negaranya – tuduhan yang ditolak jurubicara pemerintah Iran.

XS
SM
MD
LG