Tautan-tautan Akses

MASALAH TUNAWISMA MAKIN GAWAT DI AMERIKA <br> Oleh: Leon Howell


Pemilihan presiden Amerika sudah selesai. Presiden Bush tetap tinggal di Gedung Putih, penantangnya, Senator John Kerry tetap tinggal di rumahnya di Boston, Massachusetts. Sayangnya, tidak semua warga Amerika memiliki rumah, atau bahkan tempat tinggal tetap.

Masalah tunawisma baru timbul di Amerika beberapa dasawarsa yang lalu. Sekarang, ini adalah masalah besar, dilihat dari fakta berikut: Di Amerika terdapat tiga setengah juta orang tunawisma. Hampir 25 persen gelandangan di Amerika adalah veteran Perang Vietnam. Empat puluh persen tunawisma di Amerika bekerja, tetapi penghasilannya tidak cukup untuk membayar sewa tempat tinggal. Dari tahun 2000 sampai sekarang, jumlah tunawisma meningkat sepuluh persen.

Apa penyebab masalah tunawisma? Tidak ada yang tahu dengan pasti. Mungkin ini terkait dengan kenyataan bahwa beberapa dasawarsa yang lalu, pemerintah tidak lagi menampung penyandang tunagrahita, alias orang cacat mental, di panti. Mereka dibiarkan hidup dalam masyarakat biasa. Sebagian dapat mengurus diri sendiri, tetapi banyak yang memerlukan bantuan namun tidak mendapatkannya.

Mungkin juga masalah tunawisma disebabkan alasan ekonomi. Amerika mengalami resesi ekonomi pada awal tahun 2000an. Harga-harga naik, sementara pendapatan kaum miskin tidak berubah, atau malah berkurang. Ada orang yang produktif dan tidak mendeirta cacat mental, tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

Apapun penyebabnya, kehidupan sehari-hari sangat berat bagi seorang tunawisma di Amerika. Untuk mencari tempat berteduh yang hangat dan kering setiap malam, kadang kadang bukanlah hal yang mudah.

Pemerintah Amerika dan banyak negara bagian serta kota-kota di Amerika memiliki tempat penampungan gelandangan atau program lain untuk membantu kaum tunawisma. Tetapi program ini sering tidak cukup, dan dana untuk program ini terus dikurangi.

Gereja dan badan-badan amal juga berusaha membantu kaum tunawisma. Dewan Nasional Gereja Kristus misalnya, melakukan kampanye di gereja-gereja di 15 kota menjelang pemilu yang lalu, untuk menarik perhatian pada masalah tunawisma.

Ada yang menyarankan agar upah minimum dinaikkan. Meskipun banyak orang tunawisma dapat bekerja, dan memang ada yang bekerja, tetapi mungkin mereka tidak memperoleh pendapatan cukup untuk memenuhi keperluan mereka sendiri. Undang-undang mengharuskan majikan memberikan upah paling rendah $5.15 per jam. Untuk ukuran Asia, mungkin ini upah yang cukup besar. Tetapi di Amerika, ini hanya sedikit di atas ambang kemiskinan.

Tidak ada orang Amerika yang ingin melihat orang lain menjadi tunawisma, baik di Amerika sendiri ataupun di negara lain. Fakta bahwa di Amerika ada masalah tunawisma, menjadi tantangan bagi masa depan negara ini.

Warga Amerika dikenal tidak gentar dalam usaha mengatasi masalah-masalah sosial.

150 tahun yang lalu, pecah Perang Saudara gara-gara rasisme. 40 tahun yang lalu, Presiden Johnson melancarkan perang terhadap kemiskinan. Presiden Reagan melancarkan perang terhadap penyalahgunaan narkotika di Amerika. Selama puluhan tahun rakyat Amerika telah berjuang memberantas kelaparan.

Tantangan terbaru di Amerika sekarang adalah masalah tunawisma. Seperti memberantas penyakit, tujuan pertama adalah penanggulangan, dan tujuan kedua pembasmian.

Adaptasi: Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG