Australia mengatakan negara itu bersedia mengadakan pembicaraan dengan para penculik yang telah menyandera Margaret Hassan agar dia dibebaskan, tapi tidak akan membayar uang tebusan atau mengubah kebijaksanaannya tentang Irak.
Menteri Luar Negeri Alexander Downer mengatakan kepada sebuah stasiun radio di Melbourne bahwa masih tidak jelas siapa yang menculik Margaret Hassan, pemimpin badan bantuan CARE International di Irak, yang berkantor pusat di Australia.
Perempuan berkewarganegaraan Irak dan Inggris itu diculik di Baghdad barat hari Selasa lalu dan kemudian penculiknya merilis rekaman video yang menunjukkan bahwa dia sedang disandera.
Sementara itu, PBB menyatakan badan itu sedang berunding dengan koalisi yang dipimpin Amerika di Irak untuk menyediakan pengamanan bagi para pegawainya, sementara pejabat Irak mendesak PBB agar memperbesar jumlah pasukannya untuk pemilihan bulan Januari yad.
Hari Rabu kemarin, Fiji menjadi negara pertama yang menawarkan pasukannya untuk bergabung dalam pasukan khusus keamanan PBB.