Tautan-tautan Akses

KONTROVERSI PENARIKAN TENTARA AMERIKA <br> Oleh Leon Howell - 2004-08-24


Pekan lalu Presiden Bush mengumumkan, dalam satu dasawarsa, 70 ribu orang tentara yang sekarang ditempatkan di negara negara lain akan ditarik pulang ke Amerika. Ini akan memiliki implikasi jangka panjang untuk kawasan Asia. Perubahan kebijakan militer Amerika ini, yang terpenting sejak Perang Korea, sudah sejak lama diduga akan terjadi.

Sekitar 12 ribu orang tentara Amerika akan ditarik dari Korea. Bulan ini, 3.600 orang tentara Amerika akan ditransfer dari Korea ke Irak. 22 ribu orang tentara Amerika yang masih berada di Korea Selatan, untuk pertamakalinya akan digeser ke sebelah selatan Seoul, menjauhi garis perbatasan dengan Korea Utara. Di Jerman, dua divisi infrantri akan ditarik dalam beberapa tahun mendatang. Sampai 100 ribu orang anggota keluarga dan pegawai sipil Amerika yang bekerja untuk militer nantinya akan ditarik dari luar negeri pulang ke Amerika.

Jumlah tentara Amerika yang ditarik dari Jerman mungkin lebih besar, tetapi perubahan kehadiran tentara Amerika yang terbesar terjadi di Asia. Amerika ingin pindah dari pangkalan pangkalan tetap, ke titik titik lompat yang memudahkan pengerahan tentara Amerika kalau terjadi krisis.

Rincian rencana ini belum diumumkan, tetapi Amerika diduga akan memusatkan pangkalan angkatan laut dan udara di Jepang, dengan memindahkan sebagian pasukan dari Okinawa. Kehadiran angkatan laut dan udara Amerika akan terus ditingkatkan di Guam. Singapura adalah pusat penservisan kapal kapal militer Amerika. Di Filipina terdapat beberapa fasilitas logistik yang dibangun Amerika. Australia akan memberikan dukungan dari pangkalan pangkalannya di barat laut. Majalah Foreign Affairs meramalkan, pangkalan angkatan laut dan udara Amerika di India dan Vietnam akan memegang peran penting.

Reaksi dari negara negara di seluruh dunia berbeda beda. Menteri Pertahanan Jerman mengatakan “Saya sangat menyesalkan ini.” Jepang menerimanya tanpa banyak komentar. Korea Selatan masih berharap untuk merundingkan jadual dan besarnya penarikan tentara Amerika. Tetapi Menteri Luar Negeri Korea Selatan hanya mengatakan “ini bukan hal baru bagi Korea Selatan.”

Reaksi di Amerika sendiri sangat tajam, sebagian negatif. “Jelas ini pesan yang keliru dan disampaikan pada saat yang kurang tepat,” kata calon Presiden dari Partai Demokrat John Kerry di depan para veteran, yang dua hari sebelumnya ditemui Presiden Bush.

Antara lain John Kerry bertanya, “Mengapa Amerika secara sepihak menarik 12 ribu orang tentara dari Semenanjung Korea pada saat berlangsungnya perundingan dengan Korea Utara, negara yang memiliki senjata nuklir?” Sebagai saingan dalam pemilihan presiden bulan November, tentu saja John Kerry punya alasan untuk mengecam Presiden Bush. Tetapi banyak pakar kebijakan luar negeri yang juga menyatakan keprihatinan mereka atas rencana penarikan tentara Amerika ini.

Presiden Bush mengemukakan, penarikan pasukan berarti lebih banyak tentara berada di Amerika sehingga dapat dengan cepat dikerahkan untuk menangani ancaman yang mungkin timbul, untuk memanfaatkan teknologi militer abad ke-21, untuk memperkuat persekutuan di seluruh dunia, dan untuk mengurangi stress yang dialami tentara dan keluarga mereka.

Kapan penarikan tentara Amerika akan benar benar dilakukan? Perdebatan mengenai hal itu akan terus berlangsung sampai pemilihan presiden bulan November. Semua sependapat bahwa kebijakan militer internasional Amerika perlu ditinjau kembali. Langkah langkah berikutnya akan ditetapkan oleh Presiden yang terpilih bulan November.

Adaptasi oleh Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG