Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir menuduh Amerika Serikat dan Eropa memanfaatkan keadaan di daerah Darfur, Sudan, dengan mengatakan mereka tidak berminat pada kesejahteraan rakyat disana. Dalam wawancara dengan suratkabar Lebanon, Bashir mengatakan Sudan telah menjadi korban kampanye media yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kekerasan di Irak dan daerah Palestina. Ia mengatakan media dunia dan organisasi internasional telah membesar-besarkan keadaan di Darfur. Ia mengatakan apa yang dilaporkan dalam media dan apa yang terjadi di lapangan tidak sama. Milisi arab yang pro-pemerintah dituduh melakukan tindak pembantaian atau pembersihan ras terhadap penduduk desa kulit hitam di Darfur. Dewan Keamanan PBB telah memberitahu Sudan agar melucuti senjata milisi, kalau tidak, akan menghadapi ganjaran. Khartoum mengatakan mereka akan berusaha mengakhiri kekerasan.