Filipina mengatakan akan menerima kenyataan tidak diikutkan dalam koalisi multi bangsa di Iraq, karena keputusannya menarik pasukan negara itu dari Iraq. Jurubicara pemerintah Filipina, Ignacio Buyne, mengatakan Presiden Gloria Arroyo tidak merasa perlu minta maaf atas keputusannya untuk menarik kontingen Filipina dari Iraq, sebelum jadwal mereka selesai. Kata jurubicara tsb, meskipun demikian, Manila berharap akan terus menjalin hubungan baik dengan AS. Arroyo menarik mundur pasukan Filipina bulan lalu, setelah kawanan bersenjata di Iraq mengancam akan mengeksekusi seorang sandera Filipina. Sandera itu kemudian dibebaskan. Tetapi AS dan beberapa negara lain mengecam keputusan Arroyo tsb.