Tautan-tautan Akses

GLOBALISASI OLAH RAGA <br>oleh Leon Howell - 2004-06-22


Dulu olahraga bisbol hanya populer di Amerika. Setiap tahun, musim pertandingan bisbol diakhiri dengan World Series, atau Final Sedunia, meskipun semua tim yang bertanding dari Amerika. Sekarang keadaan sudah berubah, dan bisbol sudah mendunia.

Bulan Maret tahun depan, Piala Dunia Bisbol yang pertama akan dimulai, diikuti 16 negara. Akhirnya, akan muncul juara dunia sejati. Amerika tentu saja akan ikut, demikian juga Republik Dominika, Venezuela dan Kuba. Setiap tim punya peluang untuk keluar sebagai juara.

Banyak pemain dari Amerika Tengah menjadi anggota tim tim profesional Amerika. Olahraga bisbol telah berakar di Jepang, Korea, Filipina dan Taiwan. Musim pertandingan Liga Bisbol Profesional Amerika, MLB, tahun ini dibuka di Tokyo. Beberapa pemain Jepang menjadi anggota tim tim Amerika.

Sebagai tuan rumah Olympiade Beijing tahun 2008, Cina akan ikut dalam turnamen Piala Dunia Bisbol. Cina berusaha sekuat tenaga membentuk tim yang kuat. Di Cina, sudah ada empat tim profesional untuk meningkatkan kemampuan para pemain. Tim bisbol nasional Cina tidak berhasil masuk kualifikasi Olympiade 2004, tetapi telah mengalahkan tim Indonesia, Filipina dan Pakistan sebelum tersingkir karena dikalahkan tim Jepang dan Korea.

Hal serupa terjadi dalam olahraga bola basket kelas dunia. Pertandingan final Liga Bola Basket Profesional Amerika, NBA, selesai pekan lalu. Tim Detroit Pistons dengan mengejutkan berhasil mengalahkan Los Angeles Lakers, dengan kedudukan 4-1. Pertandingan final itu ditayangkan televisi secara langsung ke 205 negara dalam 42 bahasa.

Perkembangan ini dapat menjadi petunjuk mengenai apa yang akan menyusul. Dalam dua bulan, perhatian dunia akan terpusat pada Olympiade Musim Panas tahun 2004 di Athena, Yunani, dan empat tahun lagi, di Beijing.

Peristiwa seperti Olympiade Musim Dingin, turnamen sepakbola Piala Dunia, turnamen Piala Dunia hoki es, hanya terjadi secara berkala. Tetapi pertandingan olah raga yang bersifat global semakin banyak. Dan peran Asia dalam fenomena itu terus meningkat.

Amerika mengikuti perkembangan global itu. Olah raga, baik profesional maupun amatir, mulai berakar di semakin banyak negara.

Cina memiliki liga bola basket profesional dengan 16 tim. Jepang telah selama setengah abad memiliki program bisbol profesional. Football Amerika dimainkan secara meluas di Eropa. Meksiko ingin membeli tim liga bisbol profesional yang sekarang berkedudukan di Montreal, Kanada.

Lima dari enam pemain terbaik tim bola basket profesional San Antonio Spurs lahir di luar Amerika. Dua yang paling terkenal adalah dari Prancis dan Argentina. Pemain asal Cina, Yao Ming yang memiliki tinggi badan hampir dua seperempat meter, adalah superstar untuk tim Houston Rockets. Pertandingan yang menampilkan Yao Ming sering disiarkan langsung melalui televisi Cina. Salah satu pertandingan yang diikuti Yao Ming, disaksikan oleh 300 juta orang, lebih banyak dari seluruh populasi Amerika Serikat.

Turnamen golf putra dan putri top pekan lalu yang dilangsungkan di Amerika, dimenangkan oleh pegolf dari Spanyol dan Swedia. Pegolf yang mengumpulkan hadiah uang paling banyak tahun ini adalah Vijay Singh dari Fiji. Untuk putri, pegolf yang memenangkan hadiah uang terbanyak adalah Annika Sorenstam dari Swedia. Grace Park, Pak Se Ri dan Kim Mi-Hyun, yang menduduki peringkat dua, lima dan enam, adalah dari Korea.

Dua hal mendorong globalisasi olah raga. Pertama, siaran televisi. Selain membanjiri dunia dengan tayangan cabang cabang olah raga utama, televisi juga menayangkan olah raga khusus seperti badminton dari Indonesia, tenis meja dari Cina, kick boxing dari Thailand, dan football Australia.

Kedua, Olympiade dan turnamen sepakbola Piala Dunia diikuti oleh negara yang jumlahnya lebih besar daripada negara anggota PBB, dan pemenang dalam keduanya meraih status sebagai juara dunia. Pola ini akan semakin luas.

Seorang pengamat mengatakan, hal hal positif terjadi ketika kegiatan olah raga berlangsung melintas tapal batas negara. Atlit dari seluruh pelosok dunia ikut dalam turnamen olah raga seperti Olympiade, sehingga terjadi pertemuan berbagai bahasa, budaya, makanan dan gaya. Olympiade menjadi lambang kesatuan dalam dunia yang terpecah pecah oleh ketegangan karena isu ekonomi, politik dan agama.

Adaptasi oleh Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG