Tautan-tautan Akses

PENGHORMATAN UNTUK TENNESSEE WILLIAMS <br> oleh Leon Howell - 2004-06-07


Banyak orang Asia mengira bahwa Amerika penuh dengan gunung gunung yang puncaknya tertutup salju. Karena itu banyak orang Asia terkejut setelah diberitahu bahwa cuaca di Amerika sering sepanas dan selembab di Asia.

Dalam film terkenal yang dibuat berdasar sandiwara karya Tennessee Williams berjudul Cat on a Hot Tin Roof, atau Kucing Di Atas Atap Seng Panas, Paul Newman hampir tidak pernah mengenakan baju, dan dari awal hingga akhir film keringatnya selalu bercucuran, selagi Liz Taylor selalu mengipas ngipas diri.

Setengah abad setelah masa kejayaannya, dan 21 tahun setelah kematian Tennessee Williams, masyarakat teater Amerika memberikan penghormatan kepada penulis drama paling hebat di Amerika itu.

Kennedy Center di Washington menyajikan tiga sandiwara paling terkenal karya Tennesse Williams, dari bulan Mei sampai Agustus.

Yang baru selesai digelar adalah A Streetcar Named Desire, yang pertama dimainkan pada tahun 1947. Aktor terkenal Marlon Brando, membuat tokoh utama dalam sandiwara ini sangat terkenal. Kemudian dalam film yang dibuat berdasar sandiwara itu, yang sangat populer di seluruh dunia, ia bermain bersama aktris Inggris Vivin Leigh.

Sekarang ini, yang sedang digelar adalah Cat On A Hot Tin Roof, yang pertama dipentaskan di New York tahun 1955.

Yang akan ditampilkan terakhir adalah The Glass Menagerie, yang pertama dipanggungkan tahun 1945. Kisah ini juga dibuat film, dengan sutradara Paul Newman, menampilkan istrinya Joanne Woordward dan aktor watak John Malcovich.

Tennessee Williams menulis lebih dari 30 sandiwara lengkap dan 30 drama satu babak, puisi, novel dan cerita film. Sekurang kurangnya belasan sandiwara tulisannya masih populer, terutama di teater kampus dan regional.

Tennessee Williams menyentuh hati rakyat Amerika dengan menulis tentang orang orang yang menghadapi masalah dengan masyarakat di sekitarnya.

Ia pernah menulis kepada seorang teman: Saya hanya punya satu tema. Saya bertanya, apa dampak dahsyat masyarakat terhadap seseorang yang tidak mau berkompromi.

Tennessee Williams menempuh kehidupan yang sulit. Ayahnya tidak senang ia ingin jadi penulis, dan memaksanya bekerja di pabrik sepatu selama tiga tahun, di mana ia menyebut dirinya sebagai orang paling tidak becus di dunia.

“Saya mendapati bahwa dengan menulis, saya dapat melarikan diri dari dunia realita, di mana saya merasa sangat tidak nyaman. Menulis menjadi tempat saya berlindung, tempat saya mengungsi dan menyendiri”

Tennessee menciptakan tokoh tokoh yang tidak mudah dilupakan.

Misalnya: Blanche DuBois, perempuan yang rapuh tetapi gigih, karakter utama A Streetcar Named Desire. Dalam sandiwara ini, ia dihancurkan oleh seorang tokoh agresif bernama Stanley. Selagi dituntun ke rumah sakit jiwa, Blanche mengatakan kepada dokter, “Saya selalu mengandalkan pada kebaikan hati orang yang tidak saya kenal”. Ungkapan itu sangat terkenal di Amerika.

Juga tokoh Big Daddy dalam Cat on a Tin Roof, pendiri perkebunan terbesar di Delta Sungai Mississippi. Big Daddy sekarat karena kanker, dan keluarganya berusaha menjilat agar memperoleh warisan lebih besar. Ia mengatakan: “Kita dikelilingi anyirnya bau kebohongan”.

Atau tokoh Amanda, dalam Glass Menagerie. Ia mengatakan, ketika masih muda ia mendapat banyak tamu pria. Tetapi sekarang ia hidup sendiri dengan seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan yang cacat dan sangat pemalu sehingga selalu dipecat dari pekerjaan. Amanda mengatakan kepada putrinya, suatu saat ia akan mendapat ‘tamu pria’. Itu memang terjadi, tetapi berakhir dengan si putri patah hati. Istilah ‘tamu pria’ menjadi sangat terkenal.

Sandiwara Tennesse Williams dipanggungkan untuk pertamakalinya pada tahun 1935, berjudul Kairo, Syanghai dan Bombai. Sukses yang diperolehnya pada tahun 1940an dan 50an membuatnya tidak lagi harus bekerja kasar. Tetapi ia meninggal dunia dengan menyedihkan pada tahun 1983 di sebuah hotel di New York. Ia meninggal dunia karena dengan tidak sengaja menelan tutup botol.

Dalam tulisan tulisannya Tennessee Williams berulangkali memperagakan kepekaannya pada orang yang menderita, kaum tuna wisma dan mereka yang menderita sakit. Populernya lagi karya karya Tennessee Williams menunjukkan bahwa masalah masalah ini masih ada, dan Amerika masih memerlukan ilham dari Tennessee Williams.

Adaptasi oleh Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG