Sebuah laporan mengungkapkan para penyidik berpendapat, pemboman teroris di Spanyol pekan lalu adalah hasil kerjasama para pengikut setia al-Qaida dari berbagai bangsa, yang beberapa di antara mereka secara khusus memasuki negara itu untuk melakukan serangan tsb. Suratkabat The Washington Post, mengutip para pejabat intelijen Eropa dan Arab yang mengatakan investigasi dan interogasi awal dari 5 tersangka -- 3 warga Maroko dan 2 India – menunjukkan bahwa al-Qaida telah bertanggungjawab melakukan pemboman tsb. Menurut laporan itu, jika benar, serangan tsb menandai untuk pertama kalinya jaringan kerja teroris menghantam Eropa. Para pejabat Eropa dan Arab dikutip mengatakan kelompok yang melakukan pemboman tsb diduga terdiri atas kaum radikal Islam dan kemungkinan mencakup warga Arab Saudi dan negara-negara Afrika Utara lainnya, selain warga Maroko yang kini ditahan itu. Suratkabar The Washington Post juga mengungkapkan dinas-dinas keamanan seluruh Eropa kini sibuk meninjau kemungkinan terjadinya serangan lebih jauh di benua itu. Para analis yang dikutip oleh suratkabar Washington Post tsb mengemukakan serangan Madrid dengan peledakan yang terjadi pada waktu yang bersamaan itu, tampaknya dilakukan dengan menggunakan alat pengendali jarak jauh, bukan oleh para pembom bunuh diri. Hal ini mengisyaratkan kelompok ekstremis Muslim telah lebih berhasil mengadaptasi diri, yang dengan demikian lebih merupakan ancaman.