Tautan-tautan Akses

Anggrek Indonesia dalam Pameran Anggrek di AS - 2004-02-17


Hutan tropis dikenal potensial bagi tumbuhnya anggrek. Bunga anggrek dari seluruh dunia, khususnya dari negara beriklim tropis seperti Mexico, Costa Rica, Filipina dan Indonesia, ikut ambil bagian dalam pameran anggrek “Orchids, Beauty and Beyond”.

Pameran berlangsung sejak awal Februari sampai tanggal 21 Maret di US Botanic Garden Washington, DC. Berbagai jenis anggrek dari Indonesia seperti rumpun kalajengking, catelya dan anggrek bulan ada di sana. Mereka berasal dari Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Warna-warna eksotik dan bentuk unik bunga anggrek menarik perhatian pengunjung yang sebagian besar warga Amerika yang belum pernah melihat keunikan bunga yang hanya hidup di iklim tropis ini.

Seorang pengunjung, Laura Tischler terpana menyaksikan aneka warna anggrek yang menyolok, “Wow, I never seen flowers like this before, especially from the country that I never gone before. They are so beautiful, just wonderful”.

Tanaman anggrek yang kuat, bisa tumbuh menempel di pohon, di pakis maupun di pot di dalam rumah, menjadikannya sebagai tanaman pot kedua di AS yang mencapai angka penjualan U$ 106 juta setahun.

Menurut data dari Departemen Pertanian AS, urutan pertama diraih bunga poinsettia, dengan nilai U$ 247 juta setahun. Hal ini disebabkan bunga poinsettia sebagai simbol bunga Natal sehingga banyak dibeli hampir seluruh rakyat AS menjelang hari Natal. Jika Anda ingin melihatnya di televisi, ikutilah acara “Dunia Kita” di Metro TV pada hari Senin tanggal 23 Februari pukul 1.30 siang, bersama Reporter VOA-TV, Puspita Sariwati yang meliput pameran itu.

Puspita Sariwati

XS
SM
MD
LG