Mantan kepala inspektur senjata PBB menuduh PM Inggris Tony Blair melebih-lebihkan ancaman Irak untuk memperkuat alasan guna melancarkan perang terhadap Irak. Dalam wawancara dengan BBC hari Ahad, Hans Blix mengatakan pemerintahan Blair mendramatisir bukti bahwa Irak mungkin memiliki senjata penghancur masal. Ia merujuk pada keterangan intelijen Inggris bulan September 2002 yang mengatakan bahwa Irak dapat mengerahkan senjata kimia dan biologi dalam waktu 45 menit. Para penyelidik Amerika belum menemukan bukti adanya senjata kimia, biologi atau nuklir di Irak meskipun telah berbulan-bulan dilakukan upaya mencari secara intensif.
Sementara, Presiden Bush membela keputusannya untuk melancarkan perang di Irak. Ia mengatakan Saddam Hussein adalah orang yang tidak waras dan setidaknya ia memiliki kemampuan untuk membuat senjata penghancur masal. Presiden Bush mengeluarkan pernyataan itu dalam wawancara dengan jaringan televisi NBC hari Ahad. Presiden Bush ditanya apakah korban 530 tentara Amerika itu seimbang dengan tujuan perang di Irak , mengingat para inspektur hingga saat ini belum menemukan senjata terlarang itu di Irak. Presiden Bush menjawab bahwa Saddam adalah orang yang berbahaya, dan bahwa dirinya tidak akan membiarkan mantan pemimpin Irak itu terus berkuasa dan mempercayainya. Ia juga menunjukkan akibat dilancarkannya perang itu, yaitu mendorong Libya dengan sukarela mengumumkan dan membongkar program persenjataannya.