Tautan-tautan Akses

Peraturan Baru Imigrasi di Amerika Serikat - 2003-12-16


Setiap orang yang bepergian ke Amerika Serikat dengan menggunakan visa Amerika akan diambil sidik jarinya dan dipotret pada waktu tiba. Ini merupakan bagian dari perluasan program keamanan dalam negeri yang dimaksudkan untuk memantau dengan lebih baik setengah milyar orang asing yang datang secara sah ke Amerika Serikat setiap tahun, dan mencegah siapa saja yang mungkin namanya tercantum dalam daftar teroris yang diwaspadai. Tetapi program yang sebelumnya telah digunakan untuk melacak orang-orang yang datang dari bagian-bagian lain di dunia itu ternyata kontroversial.

Orang yang datang ke Amerika Serikat dengan menggunakan visa Amerika, siap-siap untuk diambil sidik jarinya dan dipotret ketika tiba di bandar udara atau pelabuhan laut mulai tanggal 5 Januari.

Bill Strasberger, Jurubicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika, yang memperluas program yang digunakan untuk melacak orang asing yang datang dari 25 negara Timur Tengah.

Strasberger mengatakan program ini merupakan sistem keluar masuk yang luas, yazng dapat kami gunakan untuk mengetahui siapa yang datang, apa tujuan kunjungan mereka dan apakah mereka pulang meninggalkan Amerika. Tinggal melebihi batas waktu telah menimbulkan masalah pada waktu lalu. Sebenarnya ini tidak jauh berbeda dengan sistem yang telah dijalankan di banyak negara di seluruh dunia. Semuanya ini merupakan bagian dari sistem yang semakin keras dan kontroversial untuk memonitor warga asing yang datang ke Amerika.

Al Qaida dan organisasi-organisasi teroris lainnya aktif menjalankan kegiatannya. Itu langkah pertama untuk mengembangkan sistem keluar masuk yang luas yang diwajibkan oleh Kongres Amerika untuk dijalankan pada tahun 1996. Setiap orang yang datang akan diambil sidik jari telunjuk kiri dan kanannya, dan juga diambil potretnya secara dijital kalau mereka masuk ke Amerika Serikat dengan membawa visa.

Tiga dari pembajak dalam serangan 11 September berada di Amerika Serikat secara gelap, dengan memegang visa yang sudah kedaluwarsa, pada waktu terjadi serangan 11 September 2001.

Program yang diperluas untuk memonitor orang asing di Amerika itu telah digunakan selama setahun ini untuk melacak kebanyakan pria dari Timur Tengah, yang sampai hari Selasa diwajibkan secara periodis mendaftarkan diri lagi selama mereka berada di Amerika. Pada bulan September, hampir 200.000 orang terdaftar. Ratusan orang lainnya dideportasi, sebagian besar karena tinggal melebihi batas waktu visanya. Para pejabat mengatakan, program lama dihapus untuk memberlakukan sistem baru yang akan mencakup semua orang yang bepergian menggunakan visa. Para pejabat mempertahankan program itu. Tetapi program itu dikecam oleh kelompok-kelompok minoritas dan pejuang hak sipil.

Lucas Guttentag Direktur hak imigrasi di organisasi American Civil Liberties Union. Dia mengatakan Program itu membeda-bedakan karena memusatkan perhatian pada orang-orang berdasarkan negara asal mereka, dan kebangsaan mereka, terutama negara-negara Muslim di dunia, dan menganggap siapapun yang berasal dari negara-negara itu merupakan ancaman terhadap Amerika."

Tetapi para pejabat imigrasi Amerika telah lama mendapat tekanan, terutama dari Kongres, agar tetap melacak dengan lebih baik orang-orang asing setelah mereka masuk ke Amerika. Tahun lalu, investigasi Kongres mendapati bahwa hampir separuh dari 4100 imigran yang terdaftar di Amerika Serikat yang dicari-cari untuk dimintai keterangan sehubungan dengan serangan 11 September tidak bisa ditemukan. Masih belum diketahui seberapa efektif sistem baru ini untuk melacak orang asing atau apakah sistem itu akan mengurangi minat orang untuk datang ke Amerika, yang telah menurun dengan tajam sejak serangan tanggal 11 September.

Diterjemahkan oleh Purwati Soeprapto

XS
SM
MD
LG