Ledakan-ledakan kuat menggoncang Bagdad dan saksi mata mengatakan asap terlihat mengepul dekat kompleks yang menjadi markasbesar Amerika di kota itu. Para pejabat militer Amerika mengatakan, mereka sedang menyelidiki ledakan itu tetapi tidak memberi keterangan lain. Saksi mata mengatakan raungan sirene terdengar di kompleks yang disebut “Green Zone” itu dan helikopter naik ke udara setelah ledakan. Sebelumnya, seorang tentara Amerika tawas dan 14 luka-luka dalam serangan bom bunuhdiri di luar sebuah pangkalan militer di kota Ramadi, sebelah barat Bagdad. Seorang wanita jurubicara militer mengatakan, bom itu disembunyikan di sebuah kendaraan yang membawa tiga warga Irak yang tewas dalam ledakan itu.
Sementara, para pejabat koalisi di Irak mengatakan sekitar 300 anggota angkatan bersenjata Irak yang baru telah mengundurkan diri dengan keluhan gaji yang rendah dan kondisi kerja yang buruk. Serang jurubicara koalisi hari Kamis mengatakan, mereka meninggalkan Batalyon Kesatu yang beranggota 700 calon prajurit yang sedang dilatih pasukan Amerika. Para pejabat mengatakan mereka akan meneliti kembali penyebab pengunduran diri itu. Pemerintah sipil pimpinan Amerika Serikat di Irak memberi tentara baru Irak itu gaji pertama bulanan sebesar 60 dollar atau sekitar 500 ribu rupiah. Para pejabat Amerika mengatakan anggota pasukan Batalyon Kedua masih berlatih. Bulan Mei para pejabat Amerika membubarkan angkatan bersenjata Irak yang mengabdi di bawah pemerintah Saddam Hussein. Rencana sekarang ini adalah membentuk pasukan berkekauatan 40 ribu tentara, selain patroli perbatasan, kepolisian dan dinas keamanan lainnya.