Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengemukakan ia ingin anggota TNI berhenti mengawal pertambangan milik perusahaan asing. Menurutnya TNI tidak pernah meneken perjanjian untuk menjaga tempat-tempat itu dan anggota TNI bukan tentara bayaran. Keterangan ini diucapkannya hari Senin seminggu setelah Senat Amerika memblokir bantuan militer senilai 400 ribu dolar bagi Indonesia. Senat Amerika ingin Indonesia bekerjasama lebih penuh lagi dengan penyelidikan yang dilakukan Amerika atas pembunuhan dua guru warga Amerika dekat tambang emas dan tembaga Freeport di propinsi Papua tahun lalu. Jenderal Sutarto mengatakan ucapannya itu tidak ada kaitannya dengan tindakan Senat Amerika tersebut. Dalam beberapa tahun belakangan perusahaan-perusahaan asing membayar jutaan dolar kepada militer Indonesia untuk menjaga fasilitas-fasilitas mereka terutama di Papua dan Aceh yang rusuh.